Senin 15 Sep 2025 18:41 WIB

Menteri BUMN: KEK Galangan Kapal Tingkatkan Daya Saing dan Industrialisasi

KEK Galangan Kapal bakal ada di Sulawesi Selatan.

Industri galangan kapal Kabupaten Batang.
Foto: Dok. Pemkab Batang
Industri galangan kapal Kabupaten Batang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan soal kawasan ekonomi khusus (KEK) galangan kapal yang dapat meningkatkan daya saing nasional.

"Karena memang salah satunya bagaimana sesuai pesan daripada Bapak Presiden RI kepada para Menteri, kita harus mulai mengkonsolidasikan seluruh kekuatan kita sebagai bangsa untuk bisa kompetitif dari industrialisasi yang dibutuhkan oleh negara kita," ujar Erick di Jakarta, Senin.

Salah satu yang diusulkan adalah kawasan ekonomi khusus untuk galangan kapal yang ada di Sulawesi Selatan. KEK galangan kapal tersebut diusulkan juga untuk menyambut wacana penggabungan perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri galangan kapal oleh Danantara.

"Kawasan ekonomi khusus ini bisa menjadi solusi untuk persaingan dengan pajak yang lebih baik dan ekosistem yang dibangun lebih baik," ujar Erick.

Apalagi kalau melihat, pasar daripada produksi kapal kelas menengah sekarang sangat dibutuhkan. Karena dari China, Jepang, Korea, sudah memproduksi kapal yang lebih besar, dikarenakan biaya daripada pembangunan.

"Indonesia punya pasar yang besar. Saya tahu banyak sekali perusahaan swasta dan BUMN memerlukan kapal kelas menengah (medium size)," kata Erick.

Danantara menyiapkan kerja sama strategis dengan mitra Rusia untuk mengembangkan industri galangan kapal berbasis energi bersih di Indonesia. CEO Danantara Rosan Roeslani menyebut kerja sama ini akan dijalin dengan sejumlah BUMN maritim, termasuk PT PAL Indonesia dan perusahaan pelat merah lainnya di sektor perkapalan.

Rosan Roeslani menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan tidak hanya untuk membangun kapal ramah lingkungan, tetapi juga untuk memperbaiki kondisi keuangan BUMN maritim nasional yang saat ini dinilai kurang sehat.

Selain aspek finansial, proyek ini juga menekankan pentingnya transfer teknologi, khususnya dalam penggunaan teknologi clean energy. Kapal-kapal yang akan dikembangkan mengandalkan tenaga listrik dan tenaga surya, bahkan memiliki kemampuan membelah es, teknologi yang sudah digunakan secara luas oleh mitra Rusia di wilayah sungai maupun laut.

Rosan menyebut proyek ini sebagai salah satu inisiatif prioritas yang akan segera dikembangkan, seiring meningkatnya komitmen Indonesia dalam memperkuat industri maritim nasional berbasis teknologi hijau.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement