Rabu 10 Sep 2025 08:30 WIB

Belum Diskusi Strategi Fiskal dengan Sri Mulyani, Purbaya: Saya akan Bertanya, Beliau Mau Ngajarin

Menkeu baru apresiasi capaian pendahulunya dan janji lanjutkan program prioritas.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sambutan saat serah terima jabatan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9).
Foto: Edwin Putranto/Republika
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sambutan saat serah terima jabatan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengaku belum sempat berdiskusi secara khusus dengan mantan Menkeu, Sri Mulyani Indrawati, terkait strategi fiskal ke depan. Hal ini ia sampaikan usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Selasa (9/9/2025).

“Belum sempat. Tapi saya bilang ke Bu Sri Mulyani tadi, saya akan bertanya ke dia dari waktu ke waktu, dan dia bersedia. Bersedia ngajarin saya. Begitu kira-kira,” ujar Purbaya.

Baca Juga

Dalam acara serah terima jabatan di Gedung Kementerian Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan harapan agar Purbaya dapat menjalankan amanah menjaga keuangan negara serta melanjutkan kesinambungan kebijakan fiskal.

Ia menegaskan, menjaga keuangan negara bukan perkara mudah. Ia juga mengingatkan agar institusi ini tetap kuat dan adaptif terhadap berbagai tantangan struktural serta perubahan zaman.

Purbaya menyampaikan apresiasi atas capaian Sri Mulyani dalam menjaga stabilitas fiskal. Ia berkomitmen melanjutkan program-program prioritas pemerintah dengan pendekatan yang lebih akseleratif.

Purbaya resmi dilantik menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Selasa (9/9/2025). Ia menekankan pentingnya menjaga integritas pengelolaan keuangan negara demi kepentingan rakyat.

Sebelum menjadi Bendahara Negara, Purbaya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 58/M Tahun 2020. Dalam posisi tersebut, ia kerap tampil di forum strategis terkait stabilitas sektor keuangan, terutama ketika pandemi Covid-19 mengguncang perekonomian global.

Lahir dari dunia akademik, Purbaya merupakan lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian melanjutkan studi dan meraih gelar Master of Science serta doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat—universitas yang banyak melahirkan ekonom ternama dunia.

Pengalaman profesional Purbaya beragam. Ia pernah menjabat sebagai Chief Economist Danareksa, Direktur Utama Danareksa Securities, dan anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero). Kariernya juga meliputi posisi strategis di pemerintahan, termasuk sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi di Kantor Staf Presiden, hingga Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Marves.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement