REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, meminta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1 Kaligawe–Sayung sepanjang 10,64 kilometer.
Dody mengatakan, tol tersebut dirancang terintegrasi dengan tanggul laut yang dilengkapi sistem polder sehingga dapat membantu mengurangi dampak rob yang kerap terjadi di Semarang, sekitarnya, serta kawasan industri Terboyo.
“Saat ini pekerjaan Seksi 1B sudah berjalan. Alhamdulillah tanggul semua sudah nyambung, tertutup. Saat kita lewat Jalan Pantura Sayung–Demak, sudah tidak ada rob sampai jalan, tetapi masih ada air di selokan kanan kiri. Karena itu, kita terus dorong penyelesaian tol ini,” ujar Dody saat meninjau Tol Semarang–Demak, Sabtu (6/9/2025) lalu.

Ia berharap pembangunan tol ini menjadi solusi permanen permasalahan banjir rob di kawasan Semarang, khususnya di jalur Pantura Semarang–Demak.
“Untuk air yang masih menggenangi selokan di kanan kiri Jalan Pantura Sayung harus kita sedot dengan pompa. Sementara waktu, untuk mengatasi selokan penuh akibat hujan, kita siapkan mobile pump di beberapa titik agar air tidak melimpas ke jalan raya,” kata Dody.
Menurutnya, pembangunan tanggul laut Tol Semarang–Demak Seksi 1 Kaligawe–Sayung telah tersambung seluruhnya dengan progres fisik 52,27 persen per 1 September 2025. Proyek ini terbagi menjadi tiga paket pekerjaan, yaitu:
- Paket 1A oleh Hutama Karya (HK)–Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres 73,19 persen.
- Paket 1B oleh Pembangunan Perumahan (PP)–Wijaya Karya (WIKA)–China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 51,67 persen.
- Paket 1C oleh Adhi Karya–Sinohydro dengan progres 34,16 persen.