Selasa 02 Sep 2025 16:27 WIB

Baru 20,21 Persen dari Target, Badan Pangan Dorong Percepatan Penyaluran Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP mencapai 303.187 ton.

Petugas menata beras SPHP di salah satu ritel modern di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menata beras SPHP di salah satu ritel modern di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga 1 September 2025 mencapai 303.187 ton. Angka itu setara 20,21 persen dari target.

“Diimbau untuk segera melaksanakan strategi percepatan penyaluran beras SPHP,” ujar Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis, di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga

Bapanas menyiapkan lima strategi percepatan, antara lain memperluas jumlah outlet penyalur, memasifkan Gerakan Pangan Murah di daerah dengan melibatkan TNI/Polri, mempercepat verifikasi mitra oleh Bulog, serta memperkuat pendampingan dan sosialisasi penggunaan aplikasi Klik SPHP. Selain itu, Bulog diminta bekerja sama dengan pihak ekspedisi guna mengatasi keterbatasan armada distribusi. Pemerintah menargetkan penyaluran SPHP sebesar 1,3 juta ton hingga akhir 2025. Bulog mendapat mandat menyalurkan 7 ribu ton per hari.

Berdasarkan proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025, produksi beras sepanjang tahun ini diperkirakan 31,37 juta ton. Dengan tambahan stok awal 8,4 juta ton dan impor khusus 532 ribu ton, ketersediaan beras mencapai 40,31 juta ton. Setelah dikurangi kebutuhan konsumsi 30,97 juta ton, diperkirakan masih ada sisa stok akhir tahun sebesar 9,33 juta ton.

Sebelumnya, Bapanas juga memperkirakan produksi beras sepanjang 2025 dapat mencapai 33,52 juta ton. Estimasi ini dihitung dari proyeksi BPS Januari–September sebesar 28,22 juta ton ditambah rata-rata produksi Oktober–Desember dalam tiga tahun terakhir, yaitu 5,3 juta ton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement