Senin 01 Sep 2025 16:15 WIB

Airlangga Yakin Dinamika Sosial dan Politik Berdampak Jangka Pendek untuk Ekonomi, Ini Alasannya

Airlangga juga meyakini kondisi akan segera membaik.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah).
Foto: BPMI Setpres
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, dinamika sosial dan politik yang terjadi selama pekan lalu hanya berdampak jangka pendek terhadap perekonomian nasional. Airlangga juga meyakini kondisi akan segera membaik.

Optimisme itu seiring fundamental Indonesia yang masih solid, dengan data-data ekonomi yang menunjukkan stabilitas dan pertumbuhan. Airlangga menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat resilien dan tumbuh sebesar 5,12 persen year on year (yoy) pada kuartal II 2025.

Baca Juga

PMI Manufaktur membaik ke level 51,5 pada Agustus 2025 yang didorong oleh ekspansi output dan permintaan baru, dari sebelumnya di level 47,4 pada Mei 2025, di level 46,9 pada Juni, serta 49,2 pada Juli 2025. Kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam momentum menguat selama pekan kemarin, bahkan sempat mencapai All Time High (ATH) di level 8.000.

“Penurunan IHSG hanya terjadi saat demo besar hari Jumat (29/8), untuk itu pemerintah yakin optimisme ini masih ada di tengah tengah kita dan harus kita jaga,” ujar Airlangga, Senin (1/9/2025).

Selanjutnya, inflasi domestik terkendali di level 2,37 persen pada Juli 2025, dan nilai tukar rupiah tetap stabil di level Rp16.490 per dolar AS pada Jumat (29/8).

“Siang ini juga akan dirilis angka inflasi Agustus dan kami yakin masih terkendali,” ujar Airlangga.

Menko Airlangga pun optimistis neraca perdagangan akan tetap konsisten surplus periode Agustus 2025, yang akan dirilis pada hari ini.

“Konsumsi domestik yang masih kuat seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, kenaikan aktivitas belanja ritel baik offline maupun online, dan dorongan stimulus untuk daya beli,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, Ia memaparkan peningkatan investasi seiring impor barang modal tumbuh kuat sebesar 32,5 persen (yoy) pada kuartal II 2025, dan industri pengolahan yang tumbuh positif sebesar 5,08 persen (yoy) pada kuartal II-2025.

“Menunjukkan aktivitas pembangunan pabrik dan fasilitas produksi baru, artinya ada potensi ekspansi pada kuartal III 2025, dan tingginya perputaran uang dan transaksi keuangan di berbagai provinsi menunjukkan masih tingginya aktivitas ekonomi secara spasial,” ujar Menko Airlangga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement