REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan tipis sebesar 8 poin menuju level Rp 16.295 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (24/7/2025). Pengamat menilai, pergerakan rupiah hari ini turut dipengaruhi kondisi pasar yang mencermati perkembangan perundingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
“Pasar memantau perkembangan perundingan dagang AS-Uni Eropa, menyusul kesepakatan tarif Presiden Donald Trump dengan Jepang. Perjanjian tersebut menurunkan bea masuk impor otomotif dan membebaskan Tokyo dari pungutan baru, dengan imbalan paket investasi dan pinjaman senilai 550 miliar dolar AS ke AS,” kata Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).
Dua diplomat Eropa menyebut, Uni Eropa dan AS sedang mengarah pada kesepakatan dagang yang mencakup tarif dasar AS sebesar 15 persen untuk barang-barang Uni Eropa, serta peluang pengecualian. Hal ini berpotensi membuka jalan bagi perjanjian perdagangan besar lainnya.
Presiden Trump sebelumnya mengumumkan bahwa Washington dan Tokyo telah mencapai kesepakatan dagang luas yang menetapkan tarif 15 persen untuk seluruh barang impor Jepang, turun dari usulan sebelumnya sebesar 25 persen. Sebagai imbalan, Jepang berinvestasi besar di AS senilai 550 miliar dolar AS. Sehari sebelumnya, media lokal melaporkan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, berencana segera mengumumkan pengunduran dirinya.
“Fokus pasar hari ini juga tertuju pada data Klaim Pengangguran Awal mingguan dan rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) dari AS, Zona Euro, dan Inggris. Investor mencermati tanda-tanda ketahanan atau pelemahan ekonomi global. Data ini akan memberikan wawasan baru tentang aktivitas manufaktur dan jasa bulan Juli,” jelasnya.