REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia mendukung rencana pembelian 50 unit pesawat Boeing sebagai bagian dari kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Cahyadi Indrananto, mengatakan saat ini pihaknya tengah menjalin komunikasi paralel dengan sejumlah calon pemberi dana.
“Ada pihak-pihak yang telah menunjukkan minat untuk menyediakan pendanaan,” ujar Cahyadi kepada Republika di Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Kendati demikian, Cahyadi belum dapat menyebutkan nama calon investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia menyampaikan bahwa manajemen masih melakukan kajian secara komprehensif untuk menindaklanjuti kesepakatan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump terkait pembelian pesawat tersebut.
“Karena ini work in progress, saya belum dapat menyampaikan detailnya. Namun, semoga prosesnya lancar dan akan segera kami sampaikan pada kesempatan pertama,” ucap Cahyadi.
Ia juga menambahkan, dukungan pendanaan awal dari Danantara Indonesia kepada Garuda Indonesia dalam bentuk shareholder loan senilai 405 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,65 triliun pada Juni lalu tidak terkait dengan rencana pembelian Boeing. Dana dari Danantara, menurut Cahyadi, akan digunakan untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO) baik untuk Garuda maupun Citilink.
“Itu hal yang berbeda. Kolaborasi Garuda dengan Danantara saat itu adalah untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO), baik Garuda maupun Citilink,” kata Cahyadi.