REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya melalui Dinas Kelautan, Perikanan dan Pangan (DKPP) setempat bekerjasama dengan Perum Bulog Kantor Cabang Meulaboh menyalurkan 13 ton beras murah untuk warga daerah ini dalam rangka menjaga kestabilan harga beras.
"Kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk menekan harga, tetapi juga untuk memperkuat daya beli masyarakat," kata Kepala DKPP Aceh Jaya Teuku Ridwan, di Aceh Jaya, Aceh, Selasa.
Penyaluran beras murah tersebut dilaksanakan melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM). Langkah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga beras di pasaran yang telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
Khususnya di Aceh Jaya, harga beras medium saat ini mencapai Rp15 ribu per kilogram, atau berada di atas HET Rp13.100 per kilogram sesuai peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2024.
"Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dilaksanakan sebagai respons atas melonjaknya harga beras di atas HET," ujarnya.
Teuku Ridwan menjelaskan, 13 ton beras SPHP tersebut disalurkan secara bertahap melalui GPM pada empat wilayah di Aceh Jaya, yakni Selasa (15/7) di Kecamatan Jaya, Rabu (16/7) di Teunom, Kamis (17/7) di Panga, dan Jumat (18/7) di Kecamatan Krueng Sabee.
Dirinya berharap masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan pangan murah ini untuk mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau.
“GPM ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam menjamin keterjangkauan pangan, terutama bagi masyarakat miskin dan rentan pangan di Aceh Jaya,” katanya lagi.
Dia menambahkan, pelaksanaan GPM di berbagai titik strategis kecamatan dipilih, agar mudah diakses masyarakat, sekaligus menjadi sarana edukasi pentingnya ketahanan pangan lokal.
“Kami berharap GPM ini dapat menjadi tolok ukur keberlanjutan program pangan murah dan menjadi bagian dari visi besar menuju kedaulatan pangan, sebagaimana tagline kami: Pangan Kuat, Masyarakat Berdaulat,” demikian Teuku Ridwan.