REPUBLIKA.CO.ID, SERANG — Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa proyek elektrifikasi jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Serang–Rangkasbitung membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk penyelesaian secara keseluruhan. Kepala Seksi Prasarana Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jakarta, BG Kunto, menyebut proyek ini telah tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas). Saat ini, proyek elektrifikasi masih berada pada tahap studi kelayakan (feasibility study/FS).
“Kami sudah berkolaborasi, untuk FS dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Sementara itu, DJKA akan melanjutkan pada tahap detail engineering design (DED) hingga pembangunan,” kata Kunto di Serang, Rabu (25/6/2025).
Ia menjelaskan, seluruh tahapan tersebut diperkirakan memakan waktu hingga empat tahun, dengan rincian satu tahun untuk FS, satu tahun untuk DED, dan dua tahun untuk konstruksi.
“Kalau semua berjalan lancar, konstruksi bisa dimulai pada 2028 dan selesai dua tahun kemudian,” ujarnya.
Kunto menegaskan bahwa hasil FS akan menentukan kelayakan proyek secara menyeluruh, termasuk proyeksi jumlah penumpang dan nilai investasinya.
“Studi ini yang akan menentukan layak atau tidaknya jalur ini dielektrifikasi. Kalau dinilai layak, baru akan masuk ke tahap pembangunan,” jelasnya.