REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge, memperoleh peningkatan pendapatan hinngga 53% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 671,85 miliar. Sehingga laba bersih mereka naik 297% menjadi Rp 229 miliar.
Tidak itu saja EBITDA tumbuh 110% menjadi Rp 491,80 miliar, dengan margin EBITDA sebesar 73,2%. Total aset meningkat dua kali lipat menjadi Rp 2,91 triliun. “Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan dari segmen telekomunikasi sebesar 192%, serta efisiensi operasional di seluruh lini bisnis,” kata Direktur Investor Relations dan Keuangan, Shannedy Ong, dalam siaran pers, Jumat (13/6/2025).
PT Surge menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada hari Kamis, 12 Juni 2025 di Jakarta. Rapat yang RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama Perseroan, Hermansjah Haryono, serta dihadiri jajaran Direksi dan Dewan Komisaris itu, mengesahkan laporan tahunan dan menyetujui berbagai agenda penting Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.
Selama 2024, Surge mengoperasikan lebih dari 6.900 km jaringan serat optik yang membentang di Pulau Jawa, memperkuat backbone digital nasional. Infrastruktur ini mencakup 58 titik Edge Cloud (pusat data lokal) yang strategis dan terkoneksi langsung melalui jaringan fiber milik Perseroan. Proyek ini didukung oleh kerja sama jangka panjang dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta kemitraan dengan sejumlah mitra global seperti NTT East, Nokia, Huawei, dan Qualcomm.
Surge juga secara aktif membangun jaringan Fiber-To-The-Home (FTTH) sebagai bentuk komitmen menghadirkan layanan internet broadband tetap yang cepat, stabil, dan terjangkau bagi masyarakat di berbagai wilayah pemukiman, termasuk komunitas yang sebelumnya belum terlayani secara optimal. Upaya ini menjadi bagian dari strategi Surge dalam memperluas jangkauan layanan internet rakyat, mendorong inklusi digital, serta menjembatani kesenjangan akses teknologi.
Dengan kapasitas jaringan hingga 144 core dan bandwidth maksimum 64 Tbps, Surge menempatkan dirinya sebagai pemain utama dalam penyediaan infrastruktur konektivitas digital yang andal dan berskala nasional, yang melayani berbagai segmen mulai dari masyarakat umum hingga pelaku industri dan perusahaan teknologi.
“Tahun 2024 merupakan titik balik yang penting bagi Surge. Pertumbuhan signifikan ini mencerminkan keberhasilan strategi kami dalam membangun infrastruktur digital yang kuat dan inklusif. Kami berkomitmen untuk terus memperluas konektivitas, menghadirkan internet rakyat yang cepat dan terjangkau, serta menjadi enabler utama transformasi digital Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk, Yune Marketatmo.
Sementara itu, RUPS 2025 menyetujui empat mata acara utama sebagai berikut: Persetujuan Laporan Tahunan 2024 dan pemberian acquit et de charge kepada Direksi dan Komisaris; Penetapan penggunaan laba bersih 2024, termasuk pembagian dividen sebesar Rp 4,72 miliar; Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi Direksi dan Komisaris untuk tahun buku 2025; Delegasi kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik independen untuk tahun buku 2025.
“Kami mengapresiasi kinerja luar biasa Direksi dalam menjalankan strategi dan tata kelola perusahaan secara konsisten sepanjang 2024. Dengan pertumbuhan laba bersih yang hampir tiga kali lipat dan ekspansi infrastruktur digital yang agresif, kami yakin Surge akan terus menjadi motor penggerak konektivitas nasional,” ujar Komisaris Independen PT Solusi Sinergi Digital Tbk, Doni Satiaji Soetadi.
Dewan Komisaris juga menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) secara menyeluruh guna memastikan keberlanjutan dan integritas operasional perusahaan ke depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika