Selasa 10 Jun 2025 23:58 WIB

Jaga Aset Strategis, Nawakara Perkuat Keamanan dengan Teknologi Terpadu

Pendekatan keamanan sektor infrastruktur strategis tidak dapat lagi bersifat reaktif

Nawakara menghadirkan Solusi Keamanan Terintegrasi (Integrated Security Solutions/ISS), sebuah sistem keamanan terpadu yang mengedepankan profesionalisme dan berbasis analisis risiko.
Foto: dok istimewa
Nawakara menghadirkan Solusi Keamanan Terintegrasi (Integrated Security Solutions/ISS), sebuah sistem keamanan terpadu yang mengedepankan profesionalisme dan berbasis analisis risiko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah percepatan pembangunan infrastruktur strategis nasional, kebutuhan akan sistem keamanan yang adaptif, terintegrasi, dan berbasis teknologi kian mendesak. Menanggapi tantangan tersebut, PT Nawakara Perkasa Nusantara (Nawakara) menyatakan komitmennya untuk menghadirkan layanan pengamanan yang menggabungkan teknologi mutakhir, sumber daya manusia profesional, serta kepatuhan terhadap standar global.

Deputy CEO & Transformation Nawakara, Satria Djaya Najamuddin, menyampaikan bahwa pendekatan keamanan untuk sektor infrastruktur strategis tidak dapat lagi bersifat reaktif semata. Menurutnya, sistem pengamanan harus dibangun dengan cara yang proaktif, terintegrasi, dan adaptif terhadap risiko yang terus berubah.

"Keamanan infrastruktur strategis memerlukan lebih dari sekadar pengawasan rutin. Keamanan juga sudah harus saling terintegrasi mulai dari fisik, metode, dan digital. Nawakara sudah memiliki sistem itu semua," ujarnya dalam keterangan resmi, Ahad (8/6/2025).

Dalam tantangan pada area beraktivitas tinggi dan cakupan luas, Nawakara mengembangkan Integrated Security Solutions, yakni sistem yang menggabungkan aspek keamanan fisik, teknologi cerdas, serta manajemen risiko dalam satu platform yang saling terhubung. Melalui asesmen risiko berkelanjutan dan strategi mitigasi yang tepat sasaran, sistem ini dapat mengidentifikasi titik rawan sekaligus mencegah insiden sejak dini.

“Model ini tidak hanya dirancang untuk merespons insiden, tetapi juga mencegahnya sejak awal,” tambah Satria.

Didukung teknologi seperti CCTV analitik, perimeter detection, akses biometrik, hingga command center real-time, sistem keamanan Nawakara mampu memberikan pemantauan cepat sekaligus analisis prediktif atas potensi ancaman. Klien, menurut Satria, tidak hanya memperoleh visibilitas penuh terhadap situasi di lapangan, tetapi juga wawasan strategis melalui analisis pola ancaman.

"Efektivitas pengamanan saat ini tidak lagi cukup hanya dengan menempatkan petugas di lapangan. Diperlukan sistem yang dapat menggabungkan keunggulan teknologi dan kecermatan manusia secara harmonis," ujarnya. Ia menambahkan bahwa Nawakara telah berinvestasi pada sistem digital yang mampu memberikan visibilitas penuh terhadap seluruh titik rawan pada area infrastruktur klien.

Teknologi tersebut diperkuat oleh personel bersertifikat yang memiliki keahlian teknis dan pemahaman atas regulasi keamanan nasional serta prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Nawakara juga aktif terlibat dalam mendukung keamanan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), mulai dari fase konstruksi hingga tahap operasional. Solusi yang diberikan mencakup asesmen risiko, mitigasi ancaman internal dan eksternal, serta perlindungan terhadap aset fisik dan sistem kritis.

Operasional Nawakara mengacu pada standar internasional seperti ISO 9001 untuk mutu layanan dan ISO 45001 untuk keselamatan kerja, sebagai jaminan efektivitas sekaligus pemenuhan tanggung jawab hukum dan etika.

Beberapa perusahaan besar yang telah menjadi mitra Nawakara antara lain Schlumberger (operasi Jakarta dan Sumatera sejak 2021), Bukit Makmur Mandiri Utama (Kutai Kartanegara dan Kutai Timur sejak 2021), serta Baker Hughes Indonesia (wilayah Duri, Prabumulih, dan Bengkalis sejak 2022).

“Dengan menggabungkan inovasi teknologi, pengalaman bertahun-tahun di sektor lapangan, kualitas sumber daya manusia, dan kepatuhan terhadap standar internasional, Nawakara terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam sektor keamanan nasional,” tutur Satria Djaya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement