Selasa 10 Jun 2025 22:35 WIB

Mayora Bagi Dividen Rp 55 per Saham

Mayora bagi dividen senilai Rp 1,22 triliun atau 40 persen dari laba.

Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen senilai Rp 1,22 triliun atau sekitar 40 persen dari laba bersih tahun buku 2024. Besaran per saham, dividen yang akan dibagikan perseroan setara Rp 55 per lembar saham.

“Dividen yang diputuskan pada RUPST sebesar Rp1,22 triliun atau sebesar Rp55 per lembar saham, sekitar 40 persen dari laba perseroan di tahun 2024,” ujar Direktur Umum dan Operasional MYOR Wardhana Atmadja dalam Paparan Publik di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Baca Juga

Direktur Keuangan MYOR Hendrik Polisar menyampaikan, penjualan perseroan ditargetkan mencapai senilai Rp39,7 triliun pada 2025, dengan laba kotor sebesar Rp9,2 triliun, laba usaha sebesar Rp4,3 triliun, serta laba bersih sebesar Rp3,1 triliun.

“Angka proyeksi ini merupakan angka yang cukup realistis yang untuk dapat dicapai oleh perseroan,” ujar Hendrik.

Pada 2024, Mayora Indah mencatatkan laba bersih senilai Rp 3 triliun, atau turun 6,06 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp3,19 triliun.

Penjualan perusahaan tercatat naik 14,57 persen (yoy) menjadi senilai Rp36,07 triliun pada 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp31,48 triliun.

Pendapatan perseroan didapatkan paling banyak dari makanan olahan kemasan mencapai Rp 21,86 triliun, dan minuman olahan kemasan sebesar Rp 18,62 triliun.

Beban pokok penjualan perseroan meningkat menjadi Rp27,77 triliun pada 2024, dari sebelumnya Rp 23,07 triliun pada 2023, sedangkan, beban umum dan administrasi tercatat mencapai Rp 857,91 miliar pada 2024, atau naik dari posisi Rp750,5 miliar.

Per Desember 2024, total aset MYOR meningkat di angka Rp29,72 triliun, atau meningkat dibandingkan per Desember 2023 yang hanya sebesar Rp 23,87 triliun.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement