Selasa 27 May 2025 19:30 WIB

MDI Ventures Fokus Investasi di AI dan Keamanan Siber pada 2025

Perubahan ini dilakukan usai sejumlah divestasi strategis.

MDI Ventures menfokuskan investasi pada AI dan ketahanan siber pada tahun ini.
Foto: MDI Ventures
MDI Ventures menfokuskan investasi pada AI dan ketahanan siber pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — MDI Ventures mengumumkan arah baru strategi investasinya pada tahun 2025 dengan menempatkan sektor artificial intelligence (AI), keamanan siber (cybersecurity), dan perangkat lunak enterprise sebagai fokus utama. Perubahan ini dilakukan usai sejumlah divestasi strategis, seiring upaya perusahaan memperkuat kontribusi terhadap transformasi digital di Asia Tenggara.

“2025 bukan tahun yang pasif, melainkan tahun yang selektif,” kata CEO MDI Ventures, Donald Wihardja, dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).

Ia menegaskan bahwa MDI tidak menarik diri dari pasar, melainkan melakukan kalibrasi ulang fokus investasi untuk mendukung perusahaan yang matang secara operasional dan memiliki potensi ekspansi regional.

Donald menyebut dua investasi terbaru MDI, yakni ke perusahaan cybersecurity CYFIRMA dan startup AI asal Singapura, Whale. Whale dinilai mencerminkan karakter perusahaan digital-native yang skalabel, ringan dari sisi infrastruktur, dan sesuai dengan kebutuhan pasar kelas menengah yang tengah tumbuh di kawasan Asia Tenggara.

Strategi investasi MDI tahun ini tidak hanya berorientasi pada pendanaan, tapi juga keterlibatan strategis. Melalui sinergi bersama Telkom Group dan jaringan BUMN, MDI memberikan nilai tambah berupa akses pasar dan kolaborasi lintas sektor.

Setelah fokus memperkuat tata kelola pada tahun lalu, MDI kini menerapkan proses due diligence yang lebih ketat. Meski pendekatannya lebih hati-hati, perusahaan tetap responsif terhadap peluang di sektor masa depan seperti AI dan keamanan siber.

“Divestasi dan investasi adalah siklus strategis yang saling melengkapi. Dengan penguatan governance dan fokus tematik, MDI siap berperan lebih dalam sebagai mitra pertumbuhan jangka panjang,” ujar Donald.

Ia menambahkan, pendekatan investasi yang lebih adaptif terhadap dinamika regulasi dan teknologi menjadi kunci agar keputusan investasi tidak hanya relevan hari ini, tetapi juga tahan terhadap tantangan di masa depan.

“Melalui arah investasi yang lebih spesifik ini, kami berharap mendorong lebih banyak perusahaan, baik di Indonesia maupun regional, untuk mengadopsi teknologi AI dan cybersecurity secara maksimal,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement