REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto optimistis proyek produksi minyak dan gas (migas) di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, dapat membantu Indonesia mewujudkan swasembada energi nasional.
Kabupaten Natuna adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Ibu kota Natuna berada di Ranai. Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Jumlah penduduk Natuna pada 2020 berjumlah 81.952 jiwa, dan pada pertengahan 2024 sebanyak 84.017 jiwa.
Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Kabupaten Bintan, di bagian barat dengan Kabupaten Kepulauan Anambas dan di bagian timur dengan Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia Timur.
Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Asia Timur. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 1.400.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680.000 barel. Hewan khas Natuna adalah kekah natuna.
Produksi minyak dan gas perdana
Presiden Prabowo pada Jumat (16/5) lalu melalui sambungan konferensi video di Jakarta meresmikan produksi minyak dan gas perdana dari dua lapangan proyek migas Forel dan Terubuk di perairan Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.
“Saya diberi laporan upaya ini dikerjakan 100 persen oleh anak-anak bangsa kita sendiri. Ini bukan hanya pencapaian matematis, bukan pencapaian teknis, tetapi adalah tonggak yang sangat penting dalam upaya kita terus-menerus untuk mencapai swasembada energi nasional,” kata Presiden Prabowo saat berpidato dalam acara pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan Ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) Tahun 2025 di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu.
Presiden kemudian menyebut peresmian produksi migas Forel dan Terubuk itu merupakan yang pertama pada masa pemerintahannya yang telah berjalan 6 bulan lebih.