Jumat 16 May 2025 10:13 WIB

IHSG Dibuka Menguat, Sentimen Domestik dan Global Jadi Penopang

IHSG dibuka menguat 52,08 poin atau 0,74 persen ke posisi 7.092,24.

Karyawan melintas di dekat layar eletronik pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (19/3/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar eletronik pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (19/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (16/5/2025) diperkirakan bergerak variatif seiring adanya sentimen dari dalam negeri maupun global. IHSG dibuka menguat 52,08 poin atau 0,74 persen ke posisi 7.092,24. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 8,61 poin atau 1,08 persen ke posisi 805,03.

"IHSG hari ini (16/5) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.950 sampai 7.080," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga

Dari dalam negeri, IHSG mengalami rebound selama tiga hari berturut-turut, didorong oleh apresiasi terhadap saham perbankan besar (Big Banks) yang sejalan dengan ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Investor asing mulai mencatatkan aliran dana masuk (net inflow) sebesar Rp 1,68 triliun, terutama pada saham perbankan besar.

Di sisi lain, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat sebesar 430,4 miliar dolar AS atau tumbuh 6,4 persen secara tahunan (year on year/yoy), meningkat dari pertumbuhan 4,3 persen pada kuartal IV-2024.

ULN sektor pemerintah tumbuh 7,6 persen (yoy), sedangkan ULN sektor swasta terkoreksi 1,2 persen (yoy). Secara total, rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat sebesar 30,6 persen, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 30,4 persen.

Dari mancanegara, Pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan untuk menambah pembatasan ekspor semikonduktor ke China. Perusahaan yang terdampak antara lain ChangXin Memory Technologies (CXMT), serta anak usahanya Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) dan Yangtze Memory Technologies Co. (YMTC).

Dari kawasan Asia, Jepang pada kuartal I-2025 mencatat pertumbuhan ekonomi tahunan yang terkoreksi 0,7 persen (yoy), serta koreksi 0,2 persen secara kuartalan (quarter on quarter/qoq), di bawah ekspektasi konsensus. Koreksi ini dipengaruhi melambatnya konsumsi dan ekspor, meskipun investasi mengalami kenaikan.

Pemerintah Jepang mempertimbangkan stimulus fiskal tambahan berupa pemotongan pajak dan paket stimulus lainnya guna menopang pertumbuhan.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup beragam pada perdagangan Kamis (15/5/2025). Indeks S&P 500 menguat 0,41 persen ke level 5.916,93, Dow Jones Industrial Average naik 271,69 poin atau 0,65 persen ke posisi 42.322,75, sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,18 persen ke level 19.112,32.

Bursa saham regional Asia pagi ini bergerak bervariasi. Indeks Nikkei melemah 195,20 poin atau 0,52 persen ke level 37.560,31. Indeks Shanghai turun 8,16 poin atau 0,24 persen ke posisi 3.372,46. Indeks Kuala Lumpur menguat 1,92 poin atau 0,12 persen ke 1.574,33. Indeks Straits Times melemah 10,24 poin atau 0,26 persen ke level 3.881,90.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement