Ahad 11 May 2025 14:30 WIB

Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Meningkat

Sangat penting membangun fondasi finansial sedini mungkin.

Kegiatan Kuliah Umum “Literasi Keuangan dan Perkembangan Industri Asuransi” di Institut Teknologi Del, Sumatra Utara.
Foto: Istimewa
Kegiatan Kuliah Umum “Literasi Keuangan dan Perkembangan Industri Asuransi” di Institut Teknologi Del, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks literasi dan inkusi keuangan pada tahun ini mengalami peningkatan. Menurut Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, peningkatan tersebut tak terlepas dari peran berbagai pihak yang terus menggencarkan program literasi dan inklusi keuangan.

Friderica mengatakan, indeks literasi keuangan nasional 2025 mengalami kenaikan positif dari 65,43 persen pada 2024 menjadi 66,46 persen pada 2025. “Sementara itu, indeks inklusi keuangan nasional meningkat signifikan dari 75,02 persen pada 2024 menjadi 80,51 persen pada 2025,” kata Friderica dalam kuliah umum “Literasi Keuangan dan Perkembangan Industri Asuransi” di Institut Teknologi Del, Kabupaten Toba, Sumatera Utara pertengahan pekan ini, dikutip dari siaran pers, Ahad (11/5/2025),

Baca Juga

Kegiatan literasi di kampus tersebut merupakan sinergi antara OJK bersama IFG Life dan Mandiri Inhealth. “Tentu sinergi ini merupakan kegiatan yang sangat positif untuk memperluas jangkauan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di kalangan generasi muda,” katanya.

Direktur Kepatuhan Mandiri Inhealth, Marihot H Tambunan menekankan pentingnya membangun fondasi finansial sedini mungkin.

Literasi keuangan harus dimulai sedini mungkin termasuk sejak kuliah, karena aspek keuangan tidak terlepas dari setiap kehidupan.

“Sejak kecil, remaja, mahasiswa, bekerja, berkeluarga dan memiliki anak hingga pensiun dan hari tua memerlukan pemahaman yang baik dan mendalam untuk mencapai tujuan keuangan, sehingga terhindar dari risiko atau permasalahan keuangan,” katanya.

Dia mengatakan, edukasi keuangan sangat penting untuk mendorong generasi muda agar dapat merencanakan keuangannya dan tidak terjerat dengan produk-produk keuangan yang ilegal dan yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko IFG Life Eli Wijanti mengingatkan peran proteksi dalam mengelola risiko.

“Risiko adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan sering kali datang tanpa diduga. Namun, kita dapat mempersiapkan diri melalui perencanaan keuangan yang matang,” katanya.

Rektor IT Del, Arnaldo Marulitua Sinaga, menyambut baik program terpadu tersebut “Kami sangat mengapresiasi sinergi Mandiri Inhealth, IFG Life bersama OJK dalam mendorong peningkatan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya literasi keuangan,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement