Jumat 02 May 2025 13:20 WIB

Produksi Padi Januari-Juni 2025 Diprediksi Meningkat 11,7 Persen

Pada Maret 2025, luas panen padi mencapai 1,67 juta hektare.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
 BPS mengatakan pada Maret 2025, luas panen padi mencapai 1,67 juta hektare atau mengalami peningkatan sebesar 50,60 persen.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nym.
BPS mengatakan pada Maret 2025, luas panen padi mencapai 1,67 juta hektare atau mengalami peningkatan sebesar 50,60 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) turut menyampaikan berbagai informasi terbaru mengenai panen padi. Dimulai dari luas panen padi. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan pada Maret 2025, luas panen padi mencapai 1,67 juta hektare atau mengalami peningkatan sebesar 50,60 persen dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 1,11 juta hektare. 

Kemudian, potensi luas panen padi sepanjang April hingga Juni 2025 diperkirakan mencapai 3,38 juta hektare. Angka demikian menunjukkan penurunan seluas 0,32 juta hektare atau 8,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Juga

Dengan demikian, jelas Pudji, luas panen padi sepanjang Januari hingga Juni 2025 diperkirakan akan mencapai 6,22 juta hectare. Ada peningkatan seluas 0,66 juta hektare atau sekitar 11,90 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. "Angka realisasi ini tentunya bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan angka potensinya bergantung pada kondisi pertanaman padi sepanjang April dan Juni tahun ini," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Berikutnya, sejalan dengan gambaran luas panen, produksi padi pada Maret 2025 diperkirakan mencapai 8,93 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan sebesar 49,97 persen dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 5,96 juta ton GKG. Potensi produksi padi sepanjang April hingga Juni 2025 diperkirakan mencapai 17,61 juta ton GKG atau mengalami penurunan sebesar 1,81 juta ton (9,33 persen) dibandingkan periode serupa tahun lalu. 

"Dengan demikian, produksi padi sepanjang Januari hingga Juni 2025 ini diperkirakan akan mencapai 32,57 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 3,27 juta ton GKG atau 11,17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024," ujar Pudji

Hasil amatan survei kerangka sampel area (KSA), sekitar 20,65 persen lahan pertanian untuk budidaya tanaman padi telah mengalami fase panen. Angka ini meningkat dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 14,49 persen. Hasil amatan juga memperlihatkan  sekitar 44,47 lahan pertanian untuk budidaya tanaman padi sedang ditumbuhi tanaman padi atau standing crop.

Pada fase vegetatif awal ada sekitar 11,02 persen. Kemudian fase vegetatif akhir ada sekitar 8,80 persen, dan fase generatif ada sekitar 24,65 persen. "Kondisi panen dan standing crop yang relatif tinggi hingga Maret 2025 menunjukkan realisasi dan potensi panen padi sepanjang Januari hingga Juni tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu," kata Pudji.

Sebagai catatan, tanaman padi pada fase generatif umumnya akan dipanen satu bulan ke depan. Kemudian untuk fase vegetatif akhir akan dipanen dua bulan ke depan, dan fase vegetatif awal akan dipanen tiga bulan ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement