Rabu 30 Apr 2025 18:40 WIB

NICL Catat Penjualan Melonjak 365 Persen, Fokus pada Keberlanjutan di Tengah Ketidakpastia

Pasar nikel dunia jadi tantangan catatan kinerja perusahaan nikel

Rep: Dian Fath/ Red: Intan Pratiwi
Tambang nikel
Foto: NICL
Tambang nikel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten nikel PT. PAM Mineral Tbk (NICL) berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp543,91 miliar pada Maret 2025, naik 365,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini diikuti dengan kenaikan volume penjualan nikel yang melesat 346,98 persen menjadi 995.834 WMT, meski harga acuan nikel domestik mengalami penurunan 10,85 persen sejak semester kedua 2024.

"Kendati kondisi industri nasional yang kurang menguntungkan dimana harga acuan nikel domestik sejak awal semester kedua tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 10,85 persen hingga Maret 2025, Perseroan terbukti mampu untuk mengatasi tantangan tersebut. Selain itu, Perseroan juga selalu berusaha untuk melakukan efisiensi produksi secara konsisten," kata Direktur Utama NICL Ruddy Tjanaka dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/4/2025).

Lebih dari sekadar pencapaian angka, NICL tetap memprioritaskan keberlanjutan dengan berkomitmen pada penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Perusahaan berencana melanjutkan kegiatan pengeboran, pengembangan sumber daya, dan pembaharuan studi kelayakan serta AMDAL untuk memastikan operasional yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.

Sementara itu, laba kotor dan laba usaha NICL mengalami kenaikan signifikan, dengan laba tahun berjalan melonjak 1.473,69 persen menjadi Rp193,13 miliar. Namun, perusahaan tetap menyadari tantangan besar yang datang dari kondisi makro yang kurang kondusif.

"Kami cukup puas atas pencapaian kinerja operasional dan keuangan Perseroan di Kuartal pertama tahun 2025, mengingat kondisi makro geopolitik yang kurang kondusif yang juga mempengaruhi kondisi perkonomian domestik secara keseluruhan," tambah Ruddy.

NICL juga merespons ketidakpastian harga nikel dengan efisiensi dan inovasi, seiring dengan komitmen pada keberlanjutan yang akan menjadi pilar utama dalam strategi jangka panjang perusahaan. Dengan perkembangan ini, perusahaan berupaya tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga mendukung masa depan yang lebih hijau dan bertanggung jawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement