Kamis 24 Apr 2025 19:19 WIB

Garudafood Bagi Dividen Rp 350,33 Miliar, per Saham Jadi Segini

Dividen tunai dijadwalkan akan dibayarkan pada 21 Mei 2025.

Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) atau Garudafood dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai senilai Rp 350,33 miliar. Nilai ini setara 56,10 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang senilai Rp 687,19 miliar.

Dividen tunai dijadwalkan akan dibayarkan pada 21 Mei 2025 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar sebagai Daftar Pemegang Saham per 7 Mei 2025.

Baca Juga

" Tahun 2024 menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan Garudafood. Pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah mencerminkan efektivitas strategi kami dalam menjaga keseimbangan antara inovasi, efisiensi operasional, dan komitmen terhadap keberlanjutan,” ujar Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja dalam Public Expose setelah RUPST di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Garudafood mencatatkan laba bersih Rp 687,19 miliar pada 2024, atau meningkat 14,25 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Segmen makanan dalam kemasan berperan penting dalam kontribusi terhadap total penjualan perusahaan, yakni sebesar 87,76 persen, yang tumbuh sebesar 14,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penjualan dalam negeri masih mendominasi kinerja Garudafood secara keseluruhan dengan kontribusi sebesar 96,88 persen dari total pendapatan bersih, atau meningkat sebesar 16,37 persen dibandingkan periode sama 2023.

Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perseroan menyetujui pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50 miliar.

Perkiraan saham yang dibeli adalah sebesar 0,35 persen atau sebanyak 130.562.827 lembar saham dari total saham yang dikeluarkan oleh perseroan

Perseroan juga menyetujui pengangkatan komisaris baru yaitu Haijiang Gu yang menggantikan Donald Reginald Gadsden.

Berikut susunan dewan komisaris dan direksi terbaru Garudafood saat ini.

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama : Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto
  • Komisaris : Pangayoman Adi Soenjoto
  • Komisaris : Soeharto Sunjoto
  • Komisaris : Hartono Atmadja
  • Komisaris : Swen Neufeldt
  • Komisaris : Haijiang Gu
  • Komisaris Independen : Dorodjatun Kuntjoro Jakti
  • Komisaris Independen : Fitra Dewata Teramihardja
  • Komisaris Independen : Andi Chandra

Dewan Direksi

  • Direktur Utama : Hardianto Atmadja
  • Direktur : Fransiskus Johny Soegiarto
  • Direktur : Paulus Tedjosutikno
  • Direktur : Robert Chandrakelana Adjie
  • Direktur : Johannes Setiadharma
  • Direktur : Swadheen Sharma

Menghadapi 2025, Direktur Garudafood Fransiskus Johny Soegiarto menyampaikan, perusahaan akan melanjutkan fokus pada inovasi produk, proses bisnis, intensifikasi pasar, penetrasi ke sektor jasa makanan dan transformasi digital melalui pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk menunjang operasional bisnis.

“Selain itu, Garudafood juga akan terus mengoptimalkan rantai pasok, mengadopsi praktik berkelanjutan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi untuk menjaga daya saing dan mempertahankan momentum pertumbuhan,” ujar Fransiskus.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement