Rabu 23 Apr 2025 16:12 WIB

Presiden Perintahkan Bangun Gudang Saat Produksi Beras Melimpah

Prabowo akan mengalokasikan biaya khusus untuk membangun gudang penyimpanan beras.

Operator mengoperasikan mesin pertanian untuk memanen padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Ahad (7/4/2024). Sejumlah daerah di Sulsel telah memasuki masa panen raya padi hingga Mei 2024 dan Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat akan memaksimalkan penyerapan hasil panen petani dengan target sebanyak 145 ton gabah setara beras.
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Operator mengoperasikan mesin pertanian untuk memanen padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Ahad (7/4/2024). Sejumlah daerah di Sulsel telah memasuki masa panen raya padi hingga Mei 2024 dan Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat akan memaksimalkan penyerapan hasil panen petani dengan target sebanyak 145 ton gabah setara beras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya termasuk dari BUMN, TNI, dan Polri, untuk ikut membantu mempercepat pembangunan gudang-gudang penyimpanan sementara untuk menampung produksi beras yang melimpah di beberapa daerah. Ia bakal mengalokasikan biaya khusus untuk membangun gudang-gudang penyimpanan beras.

“Tadi saya diberi laporan oleh Menteri Pertanian, bahwa produksi kita luar biasa dalam 3–4 bulan ini. Sekarang, masalahnya adalah kita perlu gudang yang cukup, karena produksinya sangat melimpah,” kata Presiden Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu.

Baca Juga

Walaupun demikian, Presiden menekankan persoalan itu tidak boleh menjadi hambatan. Seluruh pihak, Presiden menyebutkan, harus ikut turun tangan membantu mengatasi masalah tersebut.

“Saya telah minta semua unsur, BUMN, TNI, Polri untuk turun tangan. Saya akan siapkan biaya khusus untuk bangun gudang-gudang improvisasi, gudang-gudang sementara, yang tidak terlalu mahal. Gunakan lahan-lahan TNI, Polri, dan pemerintah yang ada. Pokoknya, setiap hasil petani-petani kita harus, bisa disimpan, bisa diamankan,” kata Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menyebutkan rencananya untuk menjadikan Koperasi Desa Merah Putih sebagai gudang-gudang penyimpanan hasil produksi masyarakat desa, termasuk beras. Presiden menargetkan membangun 70.000–80.000 Koperasi Desa Merah Putih di berbagai daerah Indonesia.

“Nanti di tiap koperasi itu kami bangun gudang. Berapa pun hasil di desa itu akan aman, karena gudangnya ada,” kata Presiden.

Tidak hanya gudang, Koperasi Desa Merah Putih yang dibayangkan Presiden juga akan dilengkapi dengan kamar-kamar pendingin sehingga hasil bumi dan tangkapan warga desa dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.

“Tiap koperasi akan kami beri truk. Minimal satu truk, kalau bisa dua truk. Semua hasil dari desa itu bisa dipasarkan, dan semua kebutuhan desa itu bisa diambil ke desa,” kata Presiden.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang mendampingi Presiden Prabowo hari ini, menyatakan serapan beras sampai dengan bulan April 2025 menjadi yang tertinggi dalam waktu 10 tahun terakhir. Sementara itu, stok beras juga mencapai 3 juta ton.

“Kita pecah rekor hari ini 3 juta ton, dan ini tertinggi selama 20 tahun. Bahkan, di atas 20 tahun. Data yang kami terima, yang kami dapatkan adalah 20 tahun tertinggi selama 20 tahun, stok gudang 3 juta ton lebih,” kata Mentan Amran.

Gerakan Indonesia Menanam, yang diluncurkan di Kabupaten Banyuasin siang ini, merupakan inisiatif dari Ustaz Adi Hidayat untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement