REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Phintraco Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang berbalik menguat (rebound) ke kisaran level 6.160 sampai 6.270 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/4/2025). Apabila euforia cukup besar, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke kisaran 6.450 sampai 6.500.
"Jika euforia cukup besar, penguatan IHSG dapat berlanjut sampai dengan kisaran 6.450 sampai 6.500," ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan, Kamis.
Dia menjelaskan, penundaan implementasi tarif resiprokal selama 90 hari oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberikan waktu lebih lama bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah AS. Lanjutnya, secara global kebijakan itu meredam potensi bertambahnya daftar negara yang akan melakukan aksi balasan.
"Kondisi ini akan meredam potensi praktik dumping, khususnya kawasan ASEAN, termasuk ke Indonesia," ujarnya.
Valdy menyebut penerapan tarif resiprokal berpotensi memicu oversupply pada sejumlah produk di negara-negara kawasan ASEAN. Sehingga, oversupply itu berpotensi memaksa penerapan tarif impor atau kebijakan hambatan impor non-tarif baru diantara negara-negara kawasan ASEAN.
Pada Rabu (9/4/2025) sore waktu AS, Trump telah mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif resiprokal ke berbagai negara mitra dagang, namun tetap menaikkan bea masuk kepada China sebesar 125 persen. Negara yang rencananya akan dikenakan tarif resiprokal lebih tinggi hanya dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen, yang mana untuk baja, aluminium, dan mobil akan sama.
Trump mengatakan, sudah ada lebih dari 75 negara yang siap bernegosiasi dengan AS. Di sisi lain, pihaknya akan tetap meninjau kemungkinan menaikkan tarif di sektor farmasi.
Pada perdagangan Rabu (9/4/2025), bursa Wall Street kompak melonjak tajam merespons keputusan Trump, yang mana indeks Dow Jones naik 7,69 persen, indeks Nasdaq naik 12,16 persen, dan Russell 2000 naik 8,66 persen. Tidak hanya saham, imbal hasil obligasi US Treasury mulai berangsur normal, dari sebelumnya di level empat persen di tengah ekspektasi akan pemangkasan tingkat suku bunga The Fed yang berkurang.