REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan data perdagangan dalam sepekan terakhir menjelang libur panjang Lebaran Idulfitri 1446 Hijriyah. BEI mencatat, pada periode 24—27 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 4,03 persen menuju 6.510.
BEI mencatat perdagangan saham selama sepekan mayoritas ditutup pada zona positif. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan, yaitu sebesar 22,26 persen menjadi Rp 18,60 triliun dari Rp 15,21 triliun pada pekan sebelumnya.
“Peningkatan turut terjadi pada IHSG sebesar 4,03 persen menjadi berada pada level 6.510,620 dari 6.258,179 pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 2,81 persen menjadi Rp 11.126 triliun dari Rp 10.822 triliun pada sepekan sebelumnya,” tulis BEI dalam keterangan resmi, Jumat (28/3/2025).
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami penurunan, yaitu sebesar 8,60 persen menjadi 18,77 miliar lembar saham dari 20,53 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Penurunan juga dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 16,16 persen menjadi 1,02 juta kali transaksi dari 1,21 juta kali transaksi pada pekan lalu.
“Investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp 623,65 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 29,92 triliun,” terangnya.
Diketahui, BEI melakukan sejumlah kegiatan dalam pengembangan pasar modal Indonesia. Pada Selasa (25/3/2025), perdagangan BEI dibuka oleh PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) dalam rangka pencatatan perdana saham.
YUPI tercatat di Papan Utama BEI bergerak dalam bidang industri kembang gula. YUPI menjadi perusahaan ke-11 yang tercatat di BEI pada 2025 dengan total fundraised sebesar Rp 2,04 triliun.
“Selama sepekan pada periode 24—27 Maret 2025, terdapat lima emisi yang tercatat di BEI, terdiri dari tiga obligasi dan dua sukuk,” terang BEI.