REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Indonesia BV menampilkan Sistem Talun, sebuah bentuk kompleks agroforestri khas Indonesia yang telah teruji waktu, dalam Amsterdam Coffee Festival 2025. Talun terbukti efektif menjaga regenerasi alami lahan, menekan deforestasi, melestarikan keanekaragaman hayati, sekaligus memberikan dampak ekonomi nyata bagi petani lokal.
"Model ini meniru ekosistem hutan alami dan menciptakan keseimbangan yang berkelanjutan di mana kopi ditanam bersama beragam pohon dan tanaman lainnya, menjadi naungan alami bagi tanaman kopi," tulis manajemen Rumah Indonesia BV dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Amsterdam Coffee Festival 2025 mengusung tema utama 'Kopi Keberlanjutan'. Ajang internaional ini dimanfaatkan Roemah Indonesia BV untuk keempat kalinya, menghadirkan kekayaan cita rasa kopi Nusantara yang berpadu harmonis dengan tradisi lokal serta komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan.
Selain mengangkat metode tanam berkelanjutan, Roemah Indonesia BV juga mempotret proses pascapanen unik khas Indonesia sebagai solusi di tengah tantangan iklim, yaitu Giling Basah. Dalam proses ini, biji kopi dikupas dan dicuci sebelum dikeringkan, sehingga memungkinkan pengeringan yang lebih cepat dan efisien dalam kondisi curah hujan tinggi.
"Giling Basah menjaga kualitas cita rasa kopi premium serta mendukung perekonomian para petani."
Kemitraan dari hulu ke hilir juga menjadi kunci memperkuat industri kopi Indonesia. Melalui ajang tersebut, Roemah Indonesia BV dan para mitranya memperkenalkan cerita di balik setiap cangkir kopi. Sebuah perjalanan yang mencerminkan tanggung jawab terhadap alam, kesejahteraan petani, serta pelestarian budaya kopi Indonesia yang mendunia.