Rabu 26 Mar 2025 06:37 WIB

KEK Industropolis Batang Percepat Arus Investasi, Targetkan Serap Puluhan Ribu Pekerja

Investasi yang diproyeksikan dari program ini mencapai Rp 60 triliun.

 KEK Industropolis Batang menjalin kerja sama dengan CSCEC untuk memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan Cina.
Foto: KEK Industropolis
KEK Industropolis Batang menjalin kerja sama dengan CSCEC untuk memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang kini resmi berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC). MoU itu untuk memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan Cina.

Penandatanganan ini menandai langkah strategis dalam mempercepat arus investasi, khususnya Cina dengan menghadirkan ekosistem industri modern yang berdaya saing tinggi. Penandatanganan MoU itu dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong.

Baca Juga

TCTP merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021, dengan tujuan menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan Cina melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi. Dengan MoU ini, KEK Industropolis Batang akan berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global.

Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya

mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga menghadirkan standar industri bertaraf internasional. “Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global," kata Ngurah Wirawan dalam siaran pers, Selasa (25/3/2025).

Investasi yang diproyeksikan dari program ini mencapai Rp 60 triliun, dengan pengembangan kawasan seluas 500 hektare. Setiap 1 hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 25 ribu peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.

“TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global.”

Dengan adanya TCTP, Indonesia semakin terkoneksi dengan jaringan industri Cina, memungkinkan perusahaan lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. MoU ini menjadi batu loncatan bagi KEK Industropolis Batang dalam mengukuhkan posisinya sebagai pusat manufaktur dan inovasi di Asia Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement