Ahad 23 Mar 2025 11:57 WIB

Bapanas Minta Pemda Kawal Penyerapan Gabah

Pemda juga diharapkan menyiapkan cadangan pangan.

Pekerja menjemur gabah di Kasemen, Kota Serang, Banten, Kamis (2/1/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar
Pekerja menjemur gabah di Kasemen, Kota Serang, Banten, Kamis (2/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengajak pemerintah daerah memantau kualitas gabah agar dapat diserap dengan baik oleh Perum Bulog serta memastikan stok pangan yang stabil.

Arief mengatakan proyeksi peningkatan produksi beras pada kuartal pertama tahun 2025 telah disikapi pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog melakukan penyerapan setara beras hingga 3 juta ton tanpa ada rafaksi.

Baca Juga

"Bulog diminta serap sampai 3 juta ton itu untuk persiapan setahun ke depan. Untuk disimpan. Kalau kadar airnya tidak masuk, broken-nya banyak, akan sulit tahan lama disimpan. Jadi minta tolong ini jadi concern bersama," kata Arief seusai rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebagaimana keterangan yang dikutip di Jakarta, Ahad (23/3/2025).

Dia menyampaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani telah ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg). Bulog pun akan membeli gabah dengan harga tersebut sebagai upaya pemerintah mensejahterakan petani.

"Harga gabah Rp 6.500 per kg, itu minta tolong yang dikirimkan ke Bulog bukan gabah yang kadar airnya sampai 40 persen. Jangan sampai gabah yang jelek masuk ke Bulog, tapi gabah yang bagus," ujarnya.

Selain memastikan kualitas gabah, Arief juga meminta pemda bisa mengawal harga gabah petani, sehingga tidak anjlok. "Kalau ada harga petani yang jatuh juga tolong bisa ditindaklanjuti," tambahnya.

Dia menyebutkan total stok beras yang dikelola Bulog per 20 Maret 2025 telah mencapai 2,1 juta ton. Sementara, realisasi penyerapan dalam negeri setara beras telah berada di angka 448 ribu ton atau 14,94 persen dari target 3 juta ton.

Ia meminta kepada segenap kepala daerah seluruh Jateng agar dapat memperhatikan harga di tingkat petani.

Bapanas siap membantu menjembatani agar hasil panen petani Jateng dapat terserap secara optimal.

"Bapak dan Ibu bupati dan wali kota, khusus untuk harga yang di tingkat petani jatuh, kita bisa bantu komunikasi agar para pedagang beras bisa serap di daerah Bapak dan Ibu. Kami bisa mengundang pedagang-pedagang misalnya dari Pasar Induk Beras Cipinang untuk serap di Jateng," ujar Arief.

Arief juga mengimbau pemda untuk bisa menyiapkan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD), utamanya beras. Kemudian di APBD bisa dianggarkan pula untuk subsidi harga pangan.

"Jadi, itu bisa digunakan saat harga pangan sedang meninggi misalnya melalui operasi pasar murah," kata Arief.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengaku bahwa pihaknya siap menjaga kualitas gabah yang dihasilkan petani di daerahnya.

"Pemerintah sudah berupaya untuk menahan supaya harga (petani) tidak turun, harganya dari Rp6.500, tetapi juga harus kita jaga kualitasnya," kata Taj Yasin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement