Sabtu 22 Mar 2025 09:10 WIB

Wamentan: Pertanian Bantul Terbaik di Level Nasional

Pertanian adalah sektor unggulan Bantul.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Friska Yolandha
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengatakan Kabupaten Bantul, merupakan daerah dengan pola tanam yang sangat konsisten.
Foto: Dok Republika
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengatakan Kabupaten Bantul, merupakan daerah dengan pola tanam yang sangat konsisten.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengatakan Kabupaten Bantul, merupakan daerah dengan pola tanam yang sangat konsisten. Para petani di Bantul, terus melakukan panen raya sepanjang tahun, terutama di komoditas padi.

Hal ini disampaikan Wamentan Sudaryono dalam acara panen padi dan serap gabah di Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat, (21/3/2025).

Baca Juga

“Kita harus akui pertanian di Bantul ini yang terbaik di seluruh Indonesia. Karena itu, saya minta atau saya perintahkan kepada panjenengan (para petani) semua kalau sehabis panen raya mohon segera untuk ditanam kembali. Para penyuluh pertanian juga semua bergerak ya, kalau sudah panen langsung tanam,” ujar Wamentan dalam sambutannya, dikutip Sabtu (22/3/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya percepatan tanam agar indeks pertanaman (IP) tanaman pangan bisa mencapai tiga kali panen dalam setahun. Wamentan mengingatkan pentingnya program Luas Tambah Tanam (LTT) sebagai langkah untuk mendukung swasembada pangan di Indonesia.

“Percepatan dan luas tambah tanam penting untuk kita lakukan supaya apa? Supaya kita semua bisa melakukan tanam tiga kali panen dalam setahun. Kalau itu bisa dilakukan saya optimistis swasembada terwujud dalam waktu dekat,” ujar sosok yang akrab disapa mas Dar ini, menambahkan.

Salah satu langkah penting yang juga disoroti Wamentan adalah penjualan gabah. Petani menjual gabah kering panen (GKP) kepada Perum Bulog dan penggilingan swasta dengan harga pokok pembelian (HPP) Rp 6.500 per kilogram. Ia meminta petani jangan sampai melepas ke tengkulak. Itu bisa memicu potensi permainan harga.

Sudaryono mengingatkan agar petani melaporkan jika ada yang membeli gabah di bawah harga HPP (Harga Pokok Pembelian). “Harga panen se-Indonesia sudah 6.500. Dan perlu bapak ibu ketahui, Bulog ini sudah gak pernah tidur, gak pernah sakit karena semua siaga panen raya. Jadi mohon ini juga dihargai dan kita apresiasi bahwa bulog yang tadinya orang ragu sekarang Alhamdulliah bisa melaksanakan pembelian 6.500. Kalau ada yang dibawah HPP kasih tahu kepala dinas dan penyuluh nanti bulog akan datang,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement