REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan stabilitas pasokan dan harga pangan menjadi fokus utamanya terutama jelang perayaan Idul Fitri 2025. Hal itu diungkapkan Prabowo ketika membuka Sidang Kabinet Paripurna Terkait Persiapan Jelang Idul Fitri 1446 Hijriah di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (21/3/2025).
Prabowo bahkan membandingkan kondisi tersebut dengan gejolak harga saham yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun. Pangan aman, negara aman," ujar Prabowo dipantau dari siaran video kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Prabowo mengatakan, pada tahun ini produksi pangan diperkirakan dalam kondisi yang baik. Menurutnya, harga-harga pangan pokok juga relatif masih terkendali. Meski begitu, dia menyebut kondisi harga cabai yang sempat naik beberapa waktu lalu.
"Mungkin harga cabai rawit yang agak naik beberapa waktu lalu dan saat ini sudah mulai turun. Tapi saran saya jangan makan terlalu pedas," ujar Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengapresiasi seluruh pihak yang sudah bekerja keras untuk memastikan pasokan pangan tersedia.
Diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat membekukan sementara perdagangan bursa pada Selasa (18/3/2025). Hal itu dilakukan imbas terjadinya penurunan yang dalam pada pergerakan IHSG.
“Kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT BEI pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 persen,” tulis BEI dalam keterangan resmi, Selasa (18/3/2025).
Sejak hari itu, kondisi bursa saham cukup fluktuatif baik pada perdagangan Rabu maupun Kamis. Kemudian, pada perdagangan Jumat (21/3/2025), IHSG kembali amblas 1,94 persen. IHSG pada akhir pekan ini ditutup di level 6.258,18.