Ahad 16 Mar 2025 06:53 WIB

Kolaborasi Agro Forestry, PTPN I Gandeng TNI AD dan Pupuk Indonesia

Lahan PTPN I di Jabar sekitar 113 ribu hektare dan baru ditanami 70 ribuan hektare.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I menjalin kolaborasi peningkatan efektivitas program penanaman pohon atau agro foresty untuk mitigai perubahan iklim. Lahan PTPN I akan dimaksimalkan untuk mendorong agro forestry.
Foto: PTPN I
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I menjalin kolaborasi peningkatan efektivitas program penanaman pohon atau agro foresty untuk mitigai perubahan iklim. Lahan PTPN I akan dimaksimalkan untuk mendorong agro forestry.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I menjalin kolaborasi peningkatan efektivitas program penanaman pohon atau agro foresty untuk mitigai perubahan iklim. Lahan PTPN I akan dimaksimalkan untuk mendorong agro forestry.

Kerja sama yanfg dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) ini dijalin PTPN I dengan PT Pupuk Indonesia, TNI Angkatan Darat (AD), dan Pemprov Jawa Barat, di Aula GPH Djati, Mabes TNI AD, Jakarta. MoU ditandatangani oleh Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas, Direktur Portofolio Bisnis PT Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan, dan Asisten Teritorial (Aster) KSAD Mayjen TNI Joko Hadi Susilo.

Turut menyaksikan MoU tersebut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas mengatakan lahan PTPN I akan dimaksimalkan untuk mendorong agro forestry. "Artinya, lahan PTPN I digarap. Jadi kerja sama ini dalam bentuk agro forestry," kata Teddy.

Teddy menjelaskan, sementara Pupuk Indonesia akan mendapatkan benefitnya dari sisi carbon trading. Dengan begitu, kerja sama ini juga mencakup upaya pengembalian pelestarian lingkungan. "Ini wujud bahwa PTPN I sangat serius di dalam pengelolaan lingkungan, terutama mengendalikan lingkungan terhadap lahan-lahan kita yang ada potensi bermasalah," tegasnya.

Sementara, kata Teddy, peran dari TNI AD pada kerja sama ini dalam rangka pembinaan teritorial. Dia menyebut, pembinaan teritorial ini tentunya akan melibatkan masyarakat.

"Artinya, jangan sampai masyarakat yang tidak berkepentingan itu mengakuisisi atau mengokupasi lahan-lahan PTPN I. Di situlah fungsi atau peranan pembinaan teritorial itu," ujarnya.

Teddy menuturkan, luas lahan yang akan ditanam masih terbuka luasnya. Menurutnya, kerja sama ini akan menjaga lahan-lahan yang berpotensi bermasalah atau yang cenderung ingin diokupasi oleh orang-orang tidak berkepentingan terhadap lahan itu.

"(Nantinya) lahan tersebut akan ditanam kembali, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya," ujarnya.

Dia menyebut cakupan wilayah yang akan menjadi fokus adalah wilayah PTPN I di seluruh Indonesia. Namun, kata dia, fokus PTPN I dalam kerja sama ini adalah di Jawa Barat. Dikarenakan lahan PTPN I di Jawa Barat sekitar 113 ribu hektare. Tertanam baru 70 ribuan. "Jadi, sisa lahannya bisa kita manfaatkan agro forestry," ungkapnya.

Teddy memastikan, masyarakat sekitar yang ada di area lahan itu bakal dilibatkan. Adapun mengenai jenis tanamannya, bukan saja tanaman hutan tapi tanaman yang bisa menghasilkan atau memberikan hasil. Jenisnya adalah tanaman keras.

"Bisa buah-buahan, bisa tanaman hutan. Misalnya seperti sengon, jabon segala macam gitu ya," katanya menyontohkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement