Jumat 28 Feb 2025 10:23 WIB

Indonesia akan Jadi Negara Pertama di Asia yang Punya Fasilitas R&D Apple

Apple hanya membangun fasilitas R&D di Amerika dan Brazil.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
 Kementerian Perindustrian mendorong Apple untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R&D) sebagai bagian dari kesepakatan komitmen investasi, (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Matthias Schrader
Kementerian Perindustrian mendorong Apple untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R&D) sebagai bagian dari kesepakatan komitmen investasi, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian mendorong Apple untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R&D) sebagai bagian dari kesepakatan komitmen investasi periode 2023-2029 antara kedua pihak. Program ini salah satu bentuk realisasi komitmen Apple yang memilih skema investasi inovasi untuk dapat menerbitkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi produk-produknya.

Indonesia akan menjadi negara kedua di dunia dan pertama di Asia yang memiliki fasilitas Apple tersebut. "Selama ini, Apple hanya membangun fasilitas R&D di Amerika, hanya satu negara di luar Amerika yaitu Brazil. Kita akan menjadi negara kedua di luar Amerika dan negara pertama Asia yang memiliki Apple R&D,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga

Fasilitas R&D Apple di Indonesia tentunya akan membawa dampak positif tidak hanya bagi sektor industri nasional, tetapi juga untuk memperkuat kapasitas riset dan inovasi di dalam negeri. Program ini akan menambah job creation, serta memberikan kesempatan dan mendukung para ahli di perguruan tinggi dan mahasiswa Indonesia untuk terlibat langsung dalam proses riset dan pengembangan.

Menperin mengungkapkan, alasan mengapa Apple membangun fasilitas R&D di Indonesia adalah karena memandang bahwa SDM Indonesia sudah siap untuk mendukung berjalannya fasilitas R&D Apple. Pendirian R&D Center juga akan melibatkan 15 perguruan tinggi di Indonesia, termasuk ITB, UI, UGM, dan ITS yang tergabung dalam Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC).

Apple R&D Center Indonesia nantinya akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), yang meliputi pengembangan perangkat lunak (software) di bidang kesehatan, Internet of Things (IoT), artificial intellegence (AI).  

Di dalam MoU juga disepakati kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Apple, meliputi pendirian Apple Software Innovation and Technology Institute, pendirian Apple Professional Developer Academy, dan keberlanjutan Apple Academy. Menperin menjelaskan fungsi dari Apple Professional Academy yang merupakan bagian dari komitmen tersebut.

"Di fasilitas tersebut, para ahli, baik yang merupakan lulusan Apple Academy maupun dari luar itu, nanti akan dikumpulkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan pengembangan teknologi, dan untuk peningkatan skill bagi expert yang ingin menambah skill baru,” ujar Agus, tertulis dalam keterangan resmi Kemenperin, dikutip Jumat (28/2/2025).

Apple telah setuju berkomitmen menambah investasi dalam rangka memenuhi sanksi akibat belum menjalankan komitmen inovasi pada periode sebelumnya dengan semestinya, sesuai yang diatur dalam Permenperin No 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, Dan Komputer Tablet.

Penambahan investasi tersebut ditempuh dengan cara membawa perusahaan Global Value Chain (GVC) mereka, yaitu ICT Luxshare untuk berinvestasi memproduksi aksesoris AirTag di pabrik yang sedang dibangun di Batam dengan investasi 150 juta dolar AS, dan akan menjadikan Indonesia sebagai supplier bagi 65 persen AirTag di pasar dunia. Dalam hal ini, Apple berkomitmen komponen baterai AirTag akan dipenuhi dari produsen dalam negeri.

Selesainya perundingan antara Kemenperin dengan Apple tertuang dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) untuk komitmen investasi pada periode 2023-2029 antara Kemenperin dengan Apple pada Rabu (26/2/2025) lalu. Ketegasan Kemenperin dalam bernegosiasi dengan Apple menunjukkan peran pemerintah dalam mendorong perkembangan ekosistem startup teknologi, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement