Kamis 27 Feb 2025 17:18 WIB

Jasa Raharja Raup Laba Rp 1,3 Triliun, Santunan Capai Rp 3,1 Triliun di 2024

Jasa Raharja juga mencatat hasil investasi mencapai Rp 1,06 triliun.

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, dalam acara Media Gathering
Foto: jasa raharja
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, dalam acara Media Gathering

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jasa Raharja mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dengan membukukan laba bersih (Unaudited) Rp 1,3 triliun serta hasil investasi mencapai Rp 1,06 triliun. Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A Purwantono, menyampaikan capaian tersebut dalam acara Media Gathering bertajuk “Beyond Collaboration: Sinergi Media dan Jasa Raharja untuk Membangun Indonesia yang Berkeselamatan” Senin (17/02/2025).

Selain mencatat pertumbuhan finansial yang impresif, Rivan juga menyoroti peningkatan signifikan dalam aspek pelayanan Jasa Raharja. Dari sisi operasional, kecepatan penyelesaian santunan bagi korban meninggal dunia kini rata-rata hanya membutuhkan 1 hari 8 jam.

Jasa Raharja mencatat proses penyelesaian berkas yang luar biasa cepat, yakni 15 menit 28 detik. Sepanjang tahun 2024, total santunan yang telah disalurkan pun mencapai angka fantastis, yaitu Rp 3,10 triliun.

Tak hanya itu, tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor juga menunjukkan tren positif. Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya kolaboratif yang terus diperkuat, termasuk kerja sama dengan mitra strategis dan sinergi dengan media massa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memenuhi kewajiban pajak kendaraan.

“Kami melihat peran media sangat krusial dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak kendaraan bermotor. Dengan penyebaran informasi yang masif dan edukatif, masyarakat semakin memahami bahwa kepatuhan dalam membayar pajak kendaraan tidak hanya berdampak pada legalitas kendaraan mereka, tetapi juga pada jaminan perlindungan yang diberikan oleh Jasa Raharja,” kata Rivan.

Peningkatan kepatuhan ini juga didorong oleh berbagai inisiatif digitalisasi yang diterapkan, seperti penguatan sistem integrasi antara Jasa Raharja, Kepolisian RI, dan Kementerian Dalam Negeri melalui Tim Pembina Samsat. Inovasi ini mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan pembayaran pajak secara daring, sekaligus memastikan keterhubungan data yang lebih akurat dan transparan.

Selain itu, Jasa Raharja juga melakukan pemetaan demografi laka untuk terus mengembangkan program keselamatan berkendara di jalan raya secara tepat sasaran. Berdasarkan data yang ada, pelanggaran lalu lintas yang mendominasi penyebab kecelakaan berkaitan dengan perilaku pengemudi, yakni sebesar 73 persen.

“Data demografi kecelakaan lainnya yang kami mutakhirkan adalah berkaitan dengan profesi, usia, jenis transportasi dan gender pengendara yang terlibat kecelakaan. Dengan kolaborasi dan sinergi ini, kami sampaikan kini Jasa Raharja memiliki data yang sama dengan Korlantas Polri,“ ungkap Rivan.

Penurunan kecelakaan

Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen.Pol. Agus Suryonugroho yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas pada 2024, dibanding sebelumnya. Keberhasilan ini salah satunya berkat kolaborasi yang baik dengan Jasa Raharja.

“Tahun 2024 terjadi 150 ribu peristiwa kecelakaan dengan korban fatalitas. Dengan operasi keselamatan lalu lintas, berkolaborasi dengan Jasa Raharja, kami temukan terjadi penurunan hampir 1000 angka kecelakaan,” papar Agus.

Agus menambahkan, menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025, Korlantas Polri melakukan pemetaan potensi kerawanan keamanan, keselamatan, ketertiban dan

kelancaran lalulintas. “Penelusuran dilakukan pada klaster-klaster kerawanan meliputi jalur tol, jalur arteri, pelabuhan penyeberangan, lokasi tujuan kerawanan atau tempat wisata," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement