Kamis 20 Feb 2025 01:21 WIB

Entrev: Peningkatan TKDN Kunci Kemandirian Industri Kendaraan Listrik

Kemenperin ingatkan produsen kendaraan listrik bangun ekosistem industri lokal

Pengunjung melihat mobil di sejumlah stan pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Pameran IIMS 2025 diikuti 31 merek mobil dan 25 merek motor dengan menargetkan total transaksi sebesar Rp6,7 triliun.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pengunjung melihat mobil di sejumlah stan pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Pameran IIMS 2025 diikuti 31 merek mobil dan 25 merek motor dengan menargetkan total transaksi sebesar Rp6,7 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya memperkuat produksi kendaraan listrik dalam negeri dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pernyataan ini disampaikan dalam pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS), di mana ia mengajak produsen otomotif untuk tidak hanya berfokus pada impor, tetapi juga membangun ekosistem industri lokal yang lebih kuat.

"Kami ingin industri otomotif, khususnya kendaraan listrik, semakin mandiri dengan memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri. Ini tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk terlibat dalam rantai pasok industri," ujar Agus dalam sambutannya.

Dalam upaya mendukung penguatan industri kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB), Entrev turut hadir sebagai mitra resmi IIMS untuk memastikan pesan strategis pemerintah tersampaikan secara luas.

National Project Manager Entrev, Boyke Lakaseru, menyambut baik langkah ini dan menekankan bahwa strategi peningkatan TKDN merupakan langkah kunci dalam mendorong kemandirian industri kendaraan listrik di Indonesia.

"Kami sangat mendukung inisiatif pemerintah untuk memperkuat produksi dalam negeri. TKDN yang tinggi akan memastikan industri lokal, termasuk UMKM, memiliki peran signifikan dalam manufaktur kendaraan listrik," kata Boyke.

Bagaimana TKDN Dapat Meningkatkan Daya Saing?

Menurut Boyke, program TKDN perlu diimplementasikan melalui berbagai langkah konkret, seperti pembinaan, pengembangan kapasitas, dan matchmaking antara UMKM dengan pemegang merek kendaraan listrik.

"Dukungan Kementerian Perindustrian dalam memfasilitasi setiap lini manufaktur sangat penting. Dengan keterlibatan UMKM, rantai pasok kendaraan listrik menjadi lebih inklusif dan kompetitif," tambahnya.

Selain itu, upaya memperluas pasar domestik serta menjajaki peluang ekspor juga menjadi aspek krusial dalam mendorong industri kendaraan listrik Indonesia agar lebih kompetitif di pasar global.

"Jika produksi dalam negeri diperkuat dan keterlibatan UMKM terus ditingkatkan, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada impor serta membuka peluang ekspor yang lebih besar," tutur Boyke.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pelaku usaha lokal, Indonesia semakin optimistis dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan berdaya saing tinggi. Entrev pun berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif ini agar industri otomotif nasional semakin berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement