Jumat 14 Feb 2025 18:31 WIB

Kanada Nyatakan Siap Bantu RI Kembangkan Tenaga Nuklir

Indonesia telah mengidentifikasi tenaga nuklir sebagai salah satu alternatif energi.

Pembangkit Listrik Nuklir. Kanada menyatakan siap membantu Indonesia mengembangkan tenaga nuklir. (ilustrasi)
Foto: wikipedia
Pembangkit Listrik Nuklir. Kanada menyatakan siap membantu Indonesia mengembangkan tenaga nuklir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen menyatakan kesiapan Kanada untuk membantu RI mengembangkan energi nuklir sebagai salah satu sumber daya alternatif kala menyikapi perubahan iklim.

“Kanada memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni terkait sumber daya nuklir, dan kami ingin membaginya dengan Indonesia,” ucap Hussen di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, pihaknya memahami Indonesia telah mengidentifikasi tenaga nuklir sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi permintaan energi nasional yang semakin meningkat dengan tetap menjaga tingkat emisi di tengah perubahan iklim.

Mengingat pengembangan sumber daya nuklir di RI masih berada di tahap awal, Menteri Kanada itu berkata pihaknya siap membantu Indonesia dalam hal pengembangan ekosistem tenaga nuklir, regulasi, maupun pendanaan.

Sementara, kerja sama di aspek teknologi nuklir dapat berlangsung di tahap selanjutnya. “Kita harus paham bahwa di luar teknologi, masih ada aspek pendanaan, aspek teknis, dan aspek-aspek lainnya yang harus disiapkan,” kata dia.

Selain dengan Indonesia, Hussen mengatakan bahwa pihaknya juga tengah menjajaki pemanfaatan sumber daya nuklir di negara-negara ASEAN lain demi membantu pencapaian target mitigasi iklim dan menurunkan emisi dengan tetap memastikan terpenuhinya kebutuhan energi.

Indonesia dan Kanada diketahui telah menjajaki kerja sama dalam bidang pengembangan nuklir. Dalam KTT Khusus ASEAN-Kanada pada Oktober 2024, telah dibahas antara delegasi Indonesia dan Kanada usulan kerja sama pengembangan small modular reactor (SMR) sebagai sumber energi nuklir yang terjangkau dan aman.

“Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Justin Trudeau menyatakan keinginan untuk membagikan pengalaman dan keahlian Kanada dalam membina energi dan teknologi nuklir dengan negara-negara ASEAN,” ucap Hussen.

Lebih lanjut, Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORTN BRIN) pada Desember 2024 melakukan penandatanganan Letter of Intent (LOI) dengan Canadian Nuclear Laboratories (CNL) terkait kerja sama riset dan pengembangan teknologi nuklir.

Menurut Kepala ORTN BRIN Syaiful Bakhri saat itu, kerja sama tersebut berfokus di bidang penelitian dan pengembangan teknologi nuklir melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, termasuk pertukaran dan kunjungan peneliti maupun mahasiswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement