REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) sebagai bagian dari holding BUMN Danareksa mencatatkan kinerja positif pada 2024. Tahun lalu, KBI memfasilitasi penerbitan 1.058 resi gudang dengan total berat komoditas sebesar 75,91 juta kilogram, meningkat tajam 120 persen dibandingkan tahun 2023.
Direktur Utama PT KBI Budi Susanto mengatakan, selain pencapaian di sektor resi gudang, KBI juga mencatat pertumbuhan pada lini bisnis perdagangan berjangka komoditas (PBK) yang terdiri atas transaksi kontrak berjangka komoditas dan derivatif. Pada 2024, kontrak berjangka mencapai 8,44 juta lot, meningkat 11 persen (yoy). Adapun kontrak derivatif single stock mencatatkan 206 ribu lot, menunjukkan konsistensi dalam mendukung aktivitas perdagangan berjangka yang terus berkembang.
Menurut Budi, pencapaian ini tidak terlepas dari implementasi teknologi inovatif melalui sistem layanan PT KBI, seperti IS-Ware Next Gen, SKD dan SITNa. Dia menjelaskan, teknologi blockchain dalam IS-Ware Next Gen memungkinkan efisiensi pengelolaan resi gudang dan pada sistem layanan SITNa mendukung transparansi atas transaksi yang dilakukan dalam PBK.
"Misi PT KBI untuk membentuk sinergi dalam Ekosistem Perdagangan Komoditi kini kian memberikan dampak nyata bagi ketahanan pangan dan sistem ekonomi kerakyatan," kata Budi dalam siaran pers, Jumat (7/2/2025).
Memasuki tahun 2025, PT KBI menetapkan target strategis untuk memperluas jangkauan ekosistem perdagangan komoditas di Indonesia. Dalam pengembangan lini Sistem Resi Gudang (SRG), PT KBI membangun ekosistem resi gudang di beberapa wilayah baru, didukung oleh anak usahanya, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI), melalui brand Center of Commodity Service (CENTRISE).
Dia menjelaskan, inisiatif itu akan dikembangkan melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan di daerah guna memperkuat rantai pasok dan meningkatkan aksesibilitas komoditas. Sebagai wujud komitmen terhadap swasembada pangan nasional, PT KBI telah mengalokasikan sekitar 50 persen dari anggaran perusahaan untuk mendukung penguatan ekosistem di berbagai daerah.
“Dengan kolaborasi bersama BAPPEBTI, Bursa Berjangka, Self-Regulatory Organization (SRO), serta Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM), kami optimistis dapat memperkuat peran PT KBI dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Langkah ini juga merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Budi.