Kamis 30 Jan 2025 13:02 WIB

BRI Bersiap Luncurkan Bullion Bank, UMKM Bisa Deposito Emas

Bullion Bank memiliki cakupan bisnis yang luas, termasuk tabungan dan deposito emas.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan segera menghadirkan inovasi baru dalam layanan perbankan melalui Bullion Bank.
Foto: BRI
Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan segera menghadirkan inovasi baru dalam layanan perbankan melalui Bullion Bank.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan segera menghadirkan inovasi baru dalam layanan perbankan melalui Bullion Bank, sebuah konsep yang memungkinkan masyarakat, terutama UMKM, untuk menyimpan emas dalam bentuk deposito. Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa ide Bullion Bank sebenarnya sudah lama diinisiasi sejak ia masih berada di Pegadaian.

Saat itu, Pegadaian memiliki unit usaha bernama Galeri 24 yang bergerak di bidang perdagangan emas. Namun, karena emas dikategorikan sebagai komoditas, bisnis ini tidak berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melainkan tunduk pada aturan Menteri Perdagangan.

Baca Juga

“Dalam perjalanannya, sebenarnya makin dekat istilahnya, terjadi overlapping antara perdagangan dengan jasa keuangan. Karena emas sendiri kan bisa jadi alat bayar juga,” ujar Sunarso saat ditemui di sela-sela Acara BRI dan Micro Finance Expo 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kamis (30/1/2025).

Karena alasan tersebut, OJK kemudian mengeluarkan aturan yang mengharuskan bisnis perdagangan emas untuk di-spin-off, sehingga pada Juli 2018, Pegadaian membentuk PT Pegadaian Galeri 24, yang tetap berfokus pada perdagangan emas. Lebih lanjut, Sunarso mengungkapkan bahwa konsep Bullion Bank semakin konkret setelah mendapat arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang mendorong agar konsep ini masuk dalam Undang-Undang P2SK.

“Nah, kemudian itu tunduk kepada aturan jasa keuangan. Maka inilah yang akan kita bentuk,” katanya.

Menurut Sunarso, Bullion Bank memiliki cakupan bisnis yang luas, termasuk produksi emas, layanan tabungan emas serta deposito emas. “Jadi, orang bisa mendepositokan emasnya. Di sisi asetnya, maka kemudian Bullion Bank ini juga bisa memberikan kredit emas. Jadi, orang itu kredit tapi tidak dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk emas. Saya mau kredit emas 1 kg, 2 kg, 3 kg, dan seterusnya. Ya, mungkin beberapa gram juga bisa untuk ritel,” jelasnya.

Dengan layanan ini, masyarakat tidak hanya bisa menyimpan emas dalam bentuk tabungan, tetapi juga dalam bentuk deposito. Ia pun memberikan contoh, semisal seseorang punya emas 20 gram, bisa didepositokan.

"Bisa juga dalam bentuk tabungan emas. Kalau tabungan emas kan sekarang sudah ada,” tambahnya.

Selain itu, Bullion Bank juga akan melayani jual beli emas dan memberikan pilihan investasi yang lebih aman dan fleksibel bagi nasabah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, kehadiran Bullion Bank akan sangat bermanfaat bagi UMKM terutama dalam menghadapi risiko fluktuasi mata uang dalam ekspor.

"Ke depan, BRI akan meluncurkan inovasi Bullion Bank yang memungkinkan UMKM mengubah simpanan deposito konvensional menjadi deposito emas, sehingga mendapatkan natural hedging terutama untuk ekspor. Harga emas cenderung stabil dan mengalami apresiasi dibandingkan aset lain, menjadikannya safe haven investasi,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, pemerintah juga akan terus mendorong pertumbuhan UMKM melalui pembinaan yang lebih intensif. “Saya berharap UMKM terus tumbuh dan pemerintah akan meminta BRI untuk memilih 20 UMKM terbaik yang akan dibina lebih lanjut agar naik kelas. Setiap tahun, minimal 20 UMKM ditargetkan untuk bertransformasi menjadi usaha menengah yang tangguh," tambahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement