Kamis 02 Jan 2025 13:08 WIB

Sri Mulyani Disuruh Prabowo Spill Kinerja APBN 2024 di Pembukaan Perdagangan BEI 2025

Defisit APBN 2024 mendekati Undang-Undang APBN awal.

Rep: Eva Rianti / Red: Friska Yolandha
Logo Bursa Efek Indonesia terlihat saat seremonial pembukaan perdagangan BEI tahun 2025. Pembukaan perdagangan dilakukan oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Foto: Republika/Eva Rianti
Logo Bursa Efek Indonesia terlihat saat seremonial pembukaan perdagangan BEI tahun 2025. Pembukaan perdagangan dilakukan oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani memberikan bocoran mengenai tutup buku Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024 dengan mencatatkan angka yang diklaim sehat. Hal itu disampaikan Sri atas instruksi Presiden RI Prabowo Subianto karena merupakan kabar baik.

“Saya belum bisa menyampaikan (keseluruhan) karena harusnya press conference nanti di Kementerian Keuangan, namun karena diinstruksikan Presiden jadi harus sedikit di-spill pada pagi hari ini,” kata Sri saat menyampaikan sambutan dalam acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2025 di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Baca Juga

Diantara yang diungkapkan oleh Sri dalam kesempatan itu adalah mengenai capaian defisit APBN, yang menurut pengakuannya berada di ‘jalur’ yang tepat.

“Defisit APBN 2024 mendekati Undang-Undang APBN awal. Ini adalah hasil yang luar biasa, jauh lebih kecil dari laporan semester yang waktu itu diprediksikan 2,7 persen. Artinya APBN kita tutup di tahun 2024 dengan relatif sehat, aman, dan itu menjadi bekal yang kuat untuk memasuki 2025,” ungkapnya.

Sri menceritakan tentang keingintahuan Prabowo yang besar terhadap angka APBN 2024, sehingga Prabowo secara langsung bertandang ke Kantor Kemenkeu pada Selasa (31/12/2024) malam lalu. Kedatangan Prabowo itu disebut merupakan kunjungan kerja, bukan kunjungan seremonial.

“Bapak Presiden menyampaikan kepada saya untuk disampaikan di forum yang baik mengawali tahun 2025. Beliau untuk pertama kali seorang Presiden datang ke Kementerian Keuangan mau lihat tutup buku APBN-nya. Mungkin beliau juga ingin lihat berapa uang akhirnya yang ada di sana,” jelasnya.

“Dan saya diminta Presiden untuk menyampaikan agar kabar yang saya sampaikan kepada Presiden atau laporan yang kami sampaikan kepada Presiden bisa di-share sedikit karena kabarnya baik. APBN 2024 Alhamdulillah kita tutup dengan jauh lebih baik dari apa yang kami laporkan pada semester 1 di DPR dan di Kabinet,” lanjutnya.

Sri melanjutkan, hal itu menjadi kabar baik karena pada semester I/2024, APBN memang diakuinya mengalami tekanan dan kontraksi yang luar biasa. Lantas pada semester II/2024 baru lah berbalik pulih.

“Dan pada akhir tahun bahkan masih tumbuh, meskipun tidak tinggi, tapi cukup decent untuk situasi yang begitu tidak mudah. Tumbuh dari tahun lalu, meskipun tidak tercapai target karena target 2024 waktu itu dibuat cukup tinggi,” jelasnya.

Sepanjang 2024, ada berbagai tantangan yang dihadapi kondisi anggaran negara. Yakni banyaknya belanja dengan dana yang cukup besar, seperti dana untuk Pilpres, Pilkada, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Termasuk juga dampak El Nino yang mengharuskan digelontorkannya anggaran yang tidak kecil, juga belanja untuk ketahanan pangan. Karena kondisi itu, belanja negara menjadi tumbuh tinggi di Kementerian/Lembaga (K/L), bahkan tumbuhnya double digit, dan keseluruhan tumbuhnya melebihi 6 persen.

“Kami memahami bahwa mengelola ekonomi bukan tanggung jawab satu institusi apalagi satu orang.Oleh karena itu pemerintah berterima kasih kepada seluruh komponen, Bank Indonesia, OJK, LPS dan kami sendiri di kabinet. Bangsa yang ingin maju adalah bangsa yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan. Tidak ada bangsa maju kalau konflik terjadi terus menerus, baik di level elit maupun di level akar rumput,” ujar Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement