Sabtu 28 Dec 2024 21:34 WIB

Cuaca Buruk, Tujuh Pesawat Batal Mendarat di Bali

Penerbangan itu pun dialihkan ke Surabaya dan Lombok.

Sejumlah calon penumpang antre memasuki pesawat di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (10/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Sejumlah calon penumpang antre memasuki pesawat di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab menyampaikan, sebanyak tujuh penerbangan pada Sabtu (28/12/2024), tidak dapat mendarat di Bali. Penerbangan itu pun dialihkan ke Surabaya dan Lombok.

Dalam keterangan resmi di Denpasar, ia mengatakan, prosedur divert atau mendarat di bandara lain ini dilakukan dampak dari cuaca buruk hujan lebat sejak pagi.

Baca Juga

“Ketujuh penerbangan tersebut terdiri dari lima penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional,” kata dia.

Adapun dua penerbangan domestik menuju Bali yang dialihkan ke Surabaya adalah penerbangan Lion Air rute Semarang-Bali dan rute Yogyakarta-Bali.

Tiga penerbangan domestik lainnya yang dialihkan ke Lombok yaitu penerbangan Batik Air rute Surabaya-Bali, Super Air Jet rute Surabaya-Bali, dan Lion Air rute Balikpapan-Bali.

“Sementara dua penerbangan internasional yang mengalami divert adalah Malindo Air Melbourne-Bali dialihkan ke Surabaya dan Air Asia Perth-Bali dialihkan mendarat ke Lombok,” ujar Syaugi.

Bandara I Gusti Ngurah Rai menjelaskan bahwa prosedur divert sendiri bagian dari keselamatan dalam penerbangan yang dapat dilakukan salah satunya saat terjadi cuaca buruk.

Terhitung hingga siang tadi, prosedur mendarat di bandara lain ini dilakukan mengingat intensitas hujan lebat yang mengakibatkan minimum visibility atau minimal jarak pandang terjadi. Syaugi juga menyampaikan hujan lebat sejak pagi turut menyebabkan keterlambatan keberangkatan penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Data yang kami terima terdapat 10 penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional yang mengalami keterlambatan, rata-rata 60-120 menit dari jadwal,” ujarnya.

Meski demikian hingga sore tadi seluruh penerbangan yang mengalami keterlambatan telah terbang dengan aman, begitu pula penumpang yang gagal mendarat di Bali akhirnya telah tiba.

Bandara di Bali Selatan ini sendiri selama Natal dan Tahun Baru 2025 memberi perhatian lebih dengan membentuk posko angkutan guna mengakomodir seluruh kebutuhan penumpang.

Meski diwarnai cuaca buruk, posko tetap mencatat pergerakan penumpang yang signifikan. Sejak Rabu (18/12) lalu sebanyak 707.721 penumpang tercatat menggunakan angkutan udara, ini naik 7 persen dari periode yang sama 2023.

“Kami bersama seluruh stakeholder terkait mengantisipasi kondisi cuaca saat ini dengan terus melakukan koordinasi dan memperbarui informasi,” kata Ahmad Syaugi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement