Sabtu 14 Dec 2024 00:50 WIB

Kementan Sinergi dengan TNI AD, Amran: Demi Swasembada Tanpa Korupsi dan Manipulasi

Percepatan swasembada pangan membutuhkan penguatan sinergi antara Kementan-TNI AD.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung prioritas nasional di bidang ketahanan pangan. (ilustrasi)
Foto: Dok Kementan
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung prioritas nasional di bidang ketahanan pangan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung prioritas nasional di bidang ketahanan pangan. Itu sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. 

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama TNI AD sepakat untuk menjalankan langkah-langkah strategis guna mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional. Mentan Amran menyampaikan percepatan swasembada pangan membutuhkan penguatan sinergi antara Kementan, TNI AD, Kementerian PU, dan lembaga terkait lainnya. Ia menekankan TNI AD tidak hanya memberikan pendampingan, tetapi juga terlibat langsung dalam pengawalan program peningkatan produksi padi di lapangan.

 

"Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan program swasembada berjalan sesuai arahan Presiden, yakni swasembada sesingkat-singkatnya tanpa korupsi dan manipulasi,” kata Amran, tertulis dalam keterangan resmi Kementan, dikutip Jumat (13/12/2024).

 

Mentan menjelaskan kolaborasi ini menjadi langkah awal percepatan swasembada pangan. "Hari ini kami menandatangani komitmen untuk mencapai swasembada pangan secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden. Semua komponen sudah siap. Pupuk telah tersedia dari Aceh hingga Merauke, dan alat mesin pertanian (alsintan) akan mulai dikirim pada Januari 2025,” jelasnya.

 

Pemerintah juga telah meningkatkan anggaran Kementan dari Rp 6,9 triliun menjadi Rp 29 triliun untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan. Sebanyak Rp12 triliun dialokasikan untuk perbaikan sistem irigasi primer, sekunder, dan tersier melalui skema swakelola.

 

"Perbaikan saluran irigasi ini akan memungkinkan peningkatan jumlah panen dari satu kali tanam menjadi tiga kali tanam per tahun,” tambah Amran.

 

Selain berfokus pada padi, program swasembada juga mencakup jagung, yang melibatkan Polri, Kementerian Desa, dan lembaga lainnya. Mentan optimistis program ini dapat berhasil seperti yang pernah dicapai Indonesia sebelumnya.

 

"Dulu kita pernah mencapai swasembada pangan empat kali. Dengan dukungan TNI AD di seluruh Indonesia, saya yakin kita bisa mencapainya lagi,” tegas Amran.

 

Mentan yakin dengan kerja sama yang solid dan dukungan penuh dari TNI AD, Indonesia dapat merebut kembali swasembada pangan dalam waktu singkat. “Tahun depan, kami siap mencapai swasembada. TNI selalu siap mendukung tugas ini. Dengan kerja keras dan semangat bersama, visi besar Presiden akan terwujud,” kata Amran.

 

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Tandyo Budi Revita, mengapresiasi strategi besar yang dirancang oleh Kementan. Menurutnya, salah satu langkah utama yang diambil adalah mengoptimalkan sawah yang sudah ada, sehingga dari dua kali tanam dapat ditingkatkan menjadi tiga kali tanam melalui perbaikan sistem irigasi.

 

"Ini adalah strategi besar untuk mewujudkan swasembada pangan. Salah satu kunci utamanya adalah peningkatan sistem irigasi yang akan mendukung peningkatan produktivitas,” ujar Letjen Tandyo.

 

Wakasad Letjen Tandyo juga menekankan pentingnya keterlibatan TNI AD dalam ketahanan pangan nasional. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan elemen penting dalam strategi pertahanan negara. “Ketahanan pangan menjadi prioritas utama di bawah visi besar Presiden yang menekankan kemandirian bangsa, sebagai langkah awal untuk menghadapi berbagai ancaman di masa depan,” ungkapnya.

 

Sejalan dengan Mentan Amran, Wakasad Letjen Tandyo menegaskan bahwa program ini membutuhkan kolaborasi lintas sektoral yang kuat. “Tidak boleh ada ego sektoral. Semua kementerian dan lembaga harus saling terhubung. TNI AD bersama Kementan dan Kementerian PU siap bekerja sama untuk mewujudkan swasembada pangan,” tegasnya.

 

Wakasad Letjen Tandyo memastikan  TNI AD siap mengawal program ini sesuai instruksi Presiden. “Kami akan memastikan terwujudnya swasembada pangan dalam waktu singkat demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Langkah besar ini akan membawa Indonesia melesat lebih tinggi di kancah internasional,” ujarnya.

 

Rapat Koordinasi Swasembada Pangan ini dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta, baik secara daring maupun luring. Sebanyak 781 peserta hadir secara fisik di lokasi acara, menunjukkan antusiasme dan komitmen yang tinggi dari berbagai pihak dalam mendukung program ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement