Jumat 13 Dec 2024 18:30 WIB

Pentingnya Laporan Keberlanjutan untuk Tingkatkan Minat Investasi Asing

Standar operasional yang baik dinilai dapat meningkatkan daya saing.

Investasi  (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Keberlanjutan menjadi salah satu faktor penting dalam menarik investasi asing. Banyak investor global mencari perusahaan yang memiliki komitmen terhadap etika bisnis dan perlindungan hak asasi manusia. Standar operasional yang baik dinilai dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar internasional. Oleh karena itu, perusahaan perlu beradaptasi dengan tren global yang menekankan tanggung jawab sosial.

Pengintegrasian hak asasi manusia dalam operasional bisnis dapat memberikan dampak positif. Hal ini tidak hanya membangun reputasi baik, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan pemangku kepentingan. Investor cenderung memilih perusahaan yang mampu menunjukkan komitmen terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. Selain itu, transparansi dalam praktik bisnis juga menjadi perhatian utama.

Baca Juga

Uji tuntas hak asasi manusia menjadi langkah penting untuk memastikan kepatuhan terhadap standar global. Proses ini mencakup identifikasi, pencegahan, dan pengelolaan risiko yang dapat memengaruhi masyarakat. Pelaksanaan yang konsisten membantu perusahaan memenuhi ekspektasi pasar internasional. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi hambatan dalam menjalin kerja sama dengan mitra asing.

Kolaborasi antara berbagai pihak diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat. Dukungan dari institusi internasional dapat membantu perusahaan lokal meningkatkan praktik bisnis mereka. Edukasi dan pelatihan menjadi kunci untuk memahami pentingnya keberlanjutan.

Salah satu inisiatif yang mendukung hal ini adalah The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST). FIHRRST baru saja meluncurkan studi tahunan kelima tentang Laporan Keberlanjutan 2023 perusahaan-perusahaan Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Studi ini, yang didukung oleh Moores Rowland Indonesia (MRI) dan Kedutaan Besar Belgia, bekerja sama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (KOMNAS HAM RI), bertujuan meningkatkan kesadaran perusahaan terhadap pentingnya laporan keberlanjutan.

“Studi yang dilakukan terutama bagi para pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia,” ujar Risa E. Rustam, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Salah satu poin utama dalam studi ini adalah upaya untuk menarik minat investasi asing.

Direktur FIHRRST, Ali Rahmadi, mengungkapkan bahwa standar etika bisnis yang menurun di Indonesia menjadi salah satu alasan banyak perusahaan asing enggan berinvestasi. “Ini ada suatu keadaan yang janggal juga. Kami mengamati bahwa mulai ada perusahaan-perusahaan besar dari luar negeri yang enggan untuk investasi di Indonesia karena standar etikanya menurun,” katanya.

Acara ini juga mencakup empat diskusi panel yang mendalam, salah satunya adalah peran Uji Tuntas Hak Asasi Manusia (HRDD) dalam pelaporan keberlanjutan. Panel lain membahas pentingnya arahan keberlanjutan korporasi Uni Eropa (CSDDD) bagi perusahaan Indonesia, ESG dan aspek lingkungan, serta praktik terbaik pelaporan keberlanjutan dalam kinerja hak asasi manusia. Diskusi-diskusi ini memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan dapat menyesuaikan praktik bisnis mereka dengan standar nasional dan internasional.

FIHRRST juga memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan dengan laporan keberlanjutan terbaik tahun 2023. Sebanyak 19 perusahaan meraih skor A+, dan 22 lainnya meraih skor A, mencerminkan komitmen mereka terhadap praktik bisnis berkelanjutan. “Harapan kita perusahaan-perusahaan Indonesia yang sudah internasional bisa mempertahankan standar operasi bisnis di sini,” tandas Ali Rahmadi.

Marzuki Darusman, founder dari FIHRRST menambahkan pentingnya penerapan uji tuntas hak asasi manusia di sektor bisnis, “Harapan kami adalah agar penghormatan terhadap hak asasi manusia menjadi bagian integral dari tata kelola perusahaan di Indonesia” dan Meggy Parengkuan dari MRI menambahkan bahwa “Kami yakini ke mereka tentunya akan baik untuk generasi masa depan. Jadi itu peranan Moores Rowland Indonesia dalam penerapan Hak Asasi Manusia di bisnis perusahaan,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement