Selasa 03 Dec 2024 12:55 WIB

Bank Indonesia: Inflasi November 2024 Tetap Terjaga 

Indeks harga konsumen November 2024 mengalami inflasi sebesar 0,3 persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Pedagang sayuran melayani pembeli di Pasar Palmerah, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Indeks harga konsumen November 2024 mengalami inflasi sebesar 0,3 persen.
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang sayuran melayani pembeli di Pasar Palmerah, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Indeks harga konsumen November 2024 mengalami inflasi sebesar 0,3 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyampaikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK November 2024 tercatat inflasi sebesar 0,30 persen (mtm), sehingga secara tahunan menurun menjadi 1,55 persen (yoy) dari realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,71 persen (yoy). 

"Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Selasa (3/12/2024). 

Baca Juga

Denny mengatakan, inflasi inti juga tetap terjaga. Tercatat inflasi inti pada November 2024 sebesar 0,17 persen (mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,22 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi inti November 2024 tercatat sebesar 2,26 persen (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 2,21 persen (yoy).

Inflasi inti pada November 2024 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk. "Inflasi inti didorong oleh peningkatan harga komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga dalam kisaran sasaran," ujarnya.

Denny melanjutkan, kelompok volatile food mengalami inflasi pula. Angka inflasi pada kelompok volatile food di November 2024 adalah sebesar 1,07 persen (mtm), meningkat dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,11 persen (mtm). Inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, tomat, dan daging ayam ras. 

"Peningkatan harga komoditas hortikultura didorong oleh berlangsungnya masa tanam, sementara kenaikan harga komoditas daging ayam ras dipengaruhi oleh harga bibit Day Old Chicks (DOC) yang meningkat," terangnya. 

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami deflasi sebesar 0,32 persen (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,89 persen (yoy). Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah

Kemudian, kelompok administered prices turut mengalami inflasi. Kelompok tersebut mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,25 persen (mtm).

Inflasi kelompok administered prices didukung terutama oleh komoditas sigaret kretek mesin (SKM) dan tarif angkutan udara, seiring dengan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau dan peningkatan mobilitas masyarakat. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,82 persen (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,77 persen (yoy).

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025," tegas Denny. Eva Rianti 

.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement