Senin 28 Oct 2024 20:59 WIB

SKK Migas: 12 Proyek Hulu Migas Onstream, Target Pencapaian 80 Persen di 2024

12 proyek hulu migas onstream menambah kapasitas sekitar 36.237 BOPD

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan pencapaian signifikan dalam proyek hulu minyak dan gas (migas) nasional hingga Kuartal III.
Foto: https://www.skkmigas.go.id/
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan pencapaian signifikan dalam proyek hulu minyak dan gas (migas) nasional hingga Kuartal III.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan pencapaian signifikan dalam proyek hulu minyak dan gas (migas) nasional hingga Kuartal III atau September 2024. Sebanyak 12 dari target 15 proyek hulu migas telah berhasil onstream, mencapai 80 persen dari target akhir tahun.

Proyek-proyek ini menambah kapasitas produksi sekitar 36.237 barel minyak per hari (BOPD), 300 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas, dan 192 metrik ton per hari (MTD) LPG. Proyek minyak utama meliputi OPL Main PHE ONWJ dengan produksi 1.893 BOPD, Flowline ASDJ-116X PHE Ogan Kemering (94 BOPD), dan Banyu Urip Infill Clastic oleh Exxon Mobil Cepu Ltd (33 ribu BOPD).

Sementara itu, proyek gas yang telah onstream termasuk Peciko 88, SWG, dan Bekapai Artificial Lift (36 MMSCFD), AFCP (117 MMSCFD), dan Dayung Facility Optimization (40 MMSCFD) dari Medco Grissik. Beberapa proyek gabungan seperti Akatara Gas Plant Jadestone Energy menghasilkan 25 MMSCFD gas dan 1.100 BOPD minyak.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, mengapresiasi pencapaian ini dan menegaskan bahwa tiga proyek sisa diharapkan dapat onstream sebelum akhir tahun. "Kami optimis tiga proyek yang tersisa, termasuk proyek Forel Bronang dengan produksi potensial 10.000 BOPD minyak dan 43 MMSCFD gas, dapat segera beroperasi," kata Hudi, Senin (28/10/2024).

Ia menambahkan, Divisi Manajemen Proyek bahkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan pengawasan yang lebih intensif. Ini merupakan bagian dari upaya SKK Migas dalam menindaklanjuti arahan Presiden dan Menteri ESDM untuk mengamankan produksi minyak dan meningkatkan produksi LPG dalam rangka mengurangi impor.

Dalam lima tahun mendatang, industri hulu migas berencana menginvestasikan sekitar 36,23 miliar dolar AS atau setara Rp 543 triliun untuk 138 proyek, termasuk proyek strategis nasional, guna mendukung ketahanan energi nasional. SKK Migas memperkirakan seluruh 15 proyek yang selesai pada 2024 akan menambah produksi minyak sebesar 46.827 BOPD dan gas sebesar 351 MMSCFD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement