Jumat 18 Oct 2024 19:47 WIB

Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga, KSSK Optimistis Ekonomi Kuartal IV Tumbuh 5 Persen

Stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga pada kuartal III 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kiri), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kedua kanan) dan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa berpose bersama usai acara konferensi pers
Foto: (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kiri), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kedua kanan) dan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa berpose bersama usai acara konferensi pers

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyampaikan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga pada kuartal III 2024 di tengah ketidakpastian perekonomian dan geopolitik di tingkat global.

“Stabilitas sistem keuangan (SSK) pada kuartal III 2024 itu berarti menyangkut Juli, Agustus, dan September tetap terjaga. Ini sejalan dengan merendahnya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh berbagai negara utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa,” ujar Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga

Memasuki kuartal IV 2024, Sri Mulyani mengatakan bahwa dinamika perekonomian dan pasar keuangan di tingkat global perlu untuk terus diantisipasi, seiring dengan terjadinya eskalasi gejolak geopolitik di kawasan Timur Tengah.

Ia menjelaskan, anggota KSSK yang meliputi Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersepakat untuk terus meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Lanjutnya, KSSK juga akan terus meningkatkan kewaspadaan di tengah berbagai risiko, terutama yang berasal dari eksternal yang begitu dinamis dan potensi merambatnya terhadap perekonomian dan stabilitas sektor keuangan di dalam negeri.

“Ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dari beberapa negara utama,” ujar Sri Mulyani.

Memasuki periode Oktober 2024, Ia mengatakan bahwa risiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat, seiring dengan ketegangan antara Israel dengan Palestina ataupun Hizbullah, Libanon, hingga direct konfrontasi dengan Iran.

“Dan eskalasi itu cukup tinggi dari skala geopolitik, asehingga mempengaruhi apa yang disebut tadi dinamika dari keuangan global,” ujar Sri Mulyani

Ia menjelaskan bahwa ketidakpastian keuangan global yang meningkat sejalan dengan eskalasi di wilayah Timur Tengah perlu untuk terus diwaspadai dan dimonitor secara baik agar Indonesia dengan dapat memitigasi dampak rambatan global.

“Di tengah dinamika tersebut, perekonomian Indonesia masih tetap terjaga baik. Perekonomian domestik kita di kuartal IV 2024 diperkirakan tumbuh di atas 5 persen year on year (yoy),” ujar Sri Mulyani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement