Rabu 16 Oct 2024 14:20 WIB

Prabowo Pertahankan Menteri Ekonomi Jokowi, Ekonom Tekankan Pentingnya Strategi Baru

Perbaikan industrialisasi harus benar-benar dilakukan secara komprehensif.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Para jurnalis menunggu di depan gerbang Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Usai memanggil calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala badan, Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan pembekalan bagi para calon menteri, calon wakil menteri dan calon kepala badan yang dilaksanakan di Hambalang. Pembekalan tersebut akan diselenggarakan dua hari mulai hari ini hingga besok. Agenda pembekalan calon menteri Prabowo-Gibran ini dilaksanakan secara tertutup sehingga awak media hanya diizinkan untuk berada di depan gerbang Padepokan Garuda Yaksa.
Foto: Republika/Prayogi
Para jurnalis menunggu di depan gerbang Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Usai memanggil calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala badan, Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan pembekalan bagi para calon menteri, calon wakil menteri dan calon kepala badan yang dilaksanakan di Hambalang. Pembekalan tersebut akan diselenggarakan dua hari mulai hari ini hingga besok. Agenda pembekalan calon menteri Prabowo-Gibran ini dilaksanakan secara tertutup sehingga awak media hanya diizinkan untuk berada di depan gerbang Padepokan Garuda Yaksa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior dari Center of Reform on Economics (Core Indonesia) Hendri Saparini tidak mempermasalahkan keberlanjutan menteri-menteri ekonomi Joko Widodo (Jokowi) dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Hendri menyampaikan Prabowo tentu memiliki sejumlah pertimbangan dalam menggunakan kembali menteri ekonomi Jokowi. 

"Sebagai lembaga think tank, kami sudah mengkaji cukup lama bahwa yang menjadi masalah utama di kita itu karena memang ada prematur deindustrialisasi. Saya menitipkan hal ini," ujar Hendri dalam seminar nasional bertajuk "Urgensi Industrialisasi Dalam Mencapai Target Pertumbuhan 8 Persen" di Hotel Morrissey, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Baca Juga

Hendri menyampaikan deindustrialisasi menjadi salah satu persoalan utama Indonesia yang belum terselesaikan di era Jokowi. Hendri berharap perubahan kepemimpinan di kursi presiden dapat membawa angin segar dalam membangkitkan kembali industrialisasi.

"Jadi kita berharap, walaupun itu adalah tim lama, nama-nama lama, tapi kita sangat berharap presiden baru meyakini dan memberikan arahan kepada tim ekonomi untuk membuat strategi kebijakan yang bisa menggerakkan ekonomi di seluruh wilayah," ucap Hendri. 

Hendri mengatakan perbaikan industrialisasi harus benar-benar dilakukan secara komprehensif. Hendri berharap Prabowo dapat membuat terobosan melalui kebijakan dan strategi yang lebih efektif dalam mendorong industrialisasi.

"Jadi, betul-betul akan ada perubahaan untuk membangun industri. Berbagai kebijakan, baik perdagangan, perindustrian, fiskal, ada harmonisasi kebijakan agar memang terjadi industrialisasi di Indonesia," sambung Hendri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement