Jumat 11 Oct 2024 18:36 WIB

Ini Catatan Bappenas Mengenai Satu Dekade Kepemimpinan Jokowi

Bappenas menilai, Indonesia telah mencatat berbagai kemajuan signifikan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Foto: Dok. Web
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) mencatat sejumlah poin penting mengenai kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo selama 10 tahun terakhir, menjelang lengser pada 20 Oktober 2024. Bappenas menilai, Indonesia telah mencatat berbagai kemajuan signifikan di berbagai sektor yang menjadi landasan kuat mencapai Indonesia Emas 2045.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan, pemerintah mencatat berbagai capaian penting dalam satu dekade terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,2 persen, dengan nilai tambah sektor ekonomi kreatif Rp 1.367 triliun dan surplus neraca perdagangan 11,5 miliar dolar AS.

Baca Juga

Dalam pengembangan wilayah, produk domestik regional bruto (PDRB) mengalami peningkatan di Jawa dan Sulawesi, disertai penurunan ketimpangan sosial yang ditandai dengan rasio gini turun ke angka 0,375.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat mencapai 75,59, dengan rata-rata lama sekolah 9,03 tahun dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,11 persen. Infrastruktur juga berkembang dengan penambahan 6.665 broadcast traffic systems (BTS) di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal serta 2.882 km jalan tol baru.

Adapun di sektor sosial, indeks pembangunan kebudayaan (IPK) juga meningkat di angka 74,29, sementara kualitas pelayanan publik mencapai 82,68, serta indeks demokrasi naik ke 75,51. Di sektor lingkungan hidup, pemerintah mencatat penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 637 juta ton, disertai peningkatan kualitas lingkungan yang kini mencapai 68,73.

Sementara itu, mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kementerian PPN/Bappenas juga memastikan pembangunan ini berlandaskan prinsip keberlanjutan dan inovasi. Itu selaras dengan arah kebijakan dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Lebih lanjut, Suharso menyoroti RPJPN 2025—2045 sebagai pandauan utama membangun Indonesia dalam dua dekade mendatang. Yang mana setidaknya seperempatnya atau lima tahun (2025—2030) berada di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“RPJPN 2025-2045 menjadi kemudi untuk menavigasikan arah pembangunan Indonesia, memastikan seluruh pelaku pembangunan bergerak selaras dan terpadu demi cita-cita bangsa,” kata Suharso dalam siaran pers, dikutip Jumat (11/10/2024).

Suharso menegaskan dalam menghadapi tahun-tahun mendatang, RPJPN 2025—2045 yang telah disahkan sebagai undang-undang, bersama dengan RKP 2024, akan memainkan peran penting dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

“RPJPN 2025—2045 berperan penting dalam membentuk landasan yang kokoh bagi pembangunan nasional Indonesia selama dua puluh tahun ke depan. Kami sudah memastikan rencana pembangunan dalam RPJPN dan RKP di tahun mendatang sudah selaras dengan arah kebijakan presiden terpilih, guna memastikan kontinuitas pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

RPJPN 2025—2045 diketahui diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Juni 2023 yang silam. Di dalam RPJPN tersebut, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas bangsa, kesinambungan pembangunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement