Jumat 20 Sep 2024 15:00 WIB

Rupiah Perkasa, Pengamat: BI Diprediksi Turunkan Suku Bunga 75-100 Bps Hingga Akhir 2024

Nilai tukar mata uang rupiah mengalami penguatan, buntut pemangkasan suku bunga BI.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
Nilai tukar mata uang rupiah mengalami penguatan, buntut kebijakan pemangkasan suku bunga acuan (BI Rate), (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Nilai tukar mata uang rupiah mengalami penguatan, buntut kebijakan pemangkasan suku bunga acuan (BI Rate), (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar mata uang rupiah mengalami penguatan, buntut kebijakan pemangkasan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) dan suku bunga The Fed/Federal Funds Rate (FFR) sebesar 50 bps. Seiring dengan perkasanya mata uang Garuda, pengamat memproyeksikan Bank Indonesia (BI) bakal melanjutkan kebijakan memangkas suku bunga acuan (BI) di sisa tahun ini. 

“Saya prediksi BI menurunkan suku bunga sampai akhir tahun 75-100 bps,” ujar Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (20/9/2024). 

Baca Juga

BI diketahui baru saja menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 6,25 persen menjadi 6 persen. Demikian juga suku bunga deposito facility turun 25 bps dari 5,50 persen menjadi 5,25 persen dan suku bunga lending facility turun 25 bps dari 7,00 persen menjadi 6,75 persen. Kebijakan itu merupakan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 September 2024. 

Sehari setelahnya, bank sentral AS atau The Federal Reserve secara agresif memutuskan memangkas suku bunga The Fed sebesar 50 bps menjadi 4,75-5,50 persen. Angka pemangkasan FFR lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 25 bps. 

Kebijakan moneter yang dilakukan tersebut, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri (AS) lantas membuat mata uang Indonesia sebagai emerging market pun bergerak menguat. 

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Jumat (20/9/2024) pagi hingga siang hari, nilai tukar rupiah bergerak menguat di kisaran Rp 15.070- Rp 15.090 per dolar AS.

Pergerakan tersebut melebihi ekspektasi Ibrahim yang memproyeksikan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 15.150-Rp 15.250 per dolar AS. Seiring dengan penguatan rupiah yang terjadi hingga saat ini, Ibrahim memperkirakan penguatannya bisa terus bergulir setidaknya sepanjang bulan ini. Bahkan menurutnya rupiah bisa meninggalkan Rp 15 ribuan menuju level Rp 14 ribuan per dolar AS.  

“Siap-siap rupiah akhir September ke Rp 14.700 per dolar AS. Saat ini sudah di Rp 15.090 per dolar AS,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement