Senin 09 Sep 2024 10:23 WIB

Chint Indonesia - Nurinda Sepakati Kerja Sama Produksi MV Panel untuk Dukung TKDN

Ditargetkan kapasitas produksi pabrik 2.000 panel listrik AIS.

Produsen peralatan elektrikal global, CHINT Group, melalui anak perusahaannya, PT CHINT Indonesia, berekspansi ke produksi panel kubikel listrik tegangan menengah atau medium voltage dengan membangun unit produksi Air Insulated Switchgear (AIS) dengan tegangan 24 kilovolt (kV) di Cikupa, Tangerang.
Foto: Dok Republika
Produsen peralatan elektrikal global, CHINT Group, melalui anak perusahaannya, PT CHINT Indonesia, berekspansi ke produksi panel kubikel listrik tegangan menengah atau medium voltage dengan membangun unit produksi Air Insulated Switchgear (AIS) dengan tegangan 24 kilovolt (kV) di Cikupa, Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen peralatan elektrikal global, CHINT Group, melalui anak perusahaannya, PT CHINT Indonesia, berekspansi ke produksi panel kubikel listrik tegangan menengah atau medium voltage dengan membangun unit produksi Air Insulated Switchgear (AIS) dengan tegangan 24 kilovolt (kV) di Cikupa, Tangerang. Pembangunan fasilitas ini dilakukan atas kolaborasi PT CHINT Indonesia dengan PT NURINDA selaku perusahaan penyedia panel listrik yang terkemuka di Indonesia. 

Kerja sama keduanya tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Agreement (MoA) pada kegiatan “Perjanjian Kerja Sama Joint Venture Agreement Antara PT CHINT Indonesia dengan PT NURINDA” bertempat di Hotel Westin, Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

Baca Juga

Direktur PT CHINT Indonesia Ace Chang menjelaskan, sinergitas bersama PT NURINDA merupakan salah satu upaya perusahaan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna mengkonsolidasikan penggunaan produk dan membangun ekosistem dalam negeri pada bidang kelistrikan sebagaimana yang digagas oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melalui program Local Content Movement for Nation (Locomotion). 

“Melihat kebutuhan produk peralatan switchgear untuk memenuhi kebutuhan transmisi tenaga listrik di Indonesia tiap tahunnya cukup besar. Diharapkan pembangunan pabrik panel kubikel listrik yang memproduksi switchgear tipe AIS ini mampu berkontribusi bagi peningkatan produktivitas serta kompetensi pada sektor ketenagalistrikan di Indonesia, khususnya dalam memenuhi peralatan switchgear dalam negeri,” ujar Ace Chang.

Lebih lanjut, Ace Chang mengatakan, pihaknya menggandeng PT NURINDA karena kemampuan dan pengalamannya dalam memproduksi panel listrik yang telah bersertifikat, baik di sektor pemerintah maupun swasta pada sejumlah lokasi di Indonesia sehingga sudah teruji kualitas dan keamanannya. Sebagaimana yang diketahui PT NURINDA merupakan perusahaan lokal yang telah berkiprah selama lebih dari 20 tahun di bidang kelistrikan sehingga konsisten dalam menyediakan panel dan perangkat kelistrikan yang telah teruji kualitasnya. 

Direktur PT NURINDA Suwardi Setiawan menargetkan, kapasitas produksi tahunan pembangunan pabrik panel kubikel listrik bersama PT CHINT Indonesia sebanyak 2.000 panel listrik AIS. “Kita targetkan produksi tahunannya berada di 2.000 pada tingkat tegangan 24 kV dan tiap tahunnya akan terus bertambah. Harapannya, kami dapat terus memenuhi kebutuhan switchgear dalam negeri,” tutur Suwardi Setiawan. 

Senada dengan hal tersebut, Director Asia Pacific CHINT Global Johnson Luu yang turut hadir dalam acara ini, menyatakan bahwa ekspansi ini merupakan komitmen berkelanjutan CHINT Indonesia dalam memperkuat infrastruktur kelistrikan di Indonesia. “Pabrik AIS ini menjadi fasilitas manufaktur global kami yang ke-27. Kami berkomitmen untuk terus memberdayakan sumber daya lokal dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia. Kami juga sedang mengembangkan fasilitas serupa di Kerajaan Saudi Arabia yang dijadwalkan untuk beroperasi pada kuartal mendatang” ujar Johnson Luu. 

Ace Chang juga mengungkapkan bahwa ke depannya PT CHINT Indonesia berencana mengembangkan produksi alat-alat elektrik lainnya untuk memperluas pasar, baik di dalam negeri maupun internasional. Hal ini sejalan dengan prinsip besar CHINT, yakni "Think Global, Act Local."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement