REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyedia layanan logistik global J&T Global Express Limited pertumbuhan pendapatan 20,6 persen pada semester I 2024. Pendaoatan global J&T Express mencapai 4,86 miliar dolar AS.
Pendapatan dari bisnis utamanya, yaitu layanan pengiriman ekspres, mencapai 4,74 miliar dolar AS atau meningkat 33,7 year on year (yoy). Laba kotor menunjukkan peningkatan 176,8 persen menjadi 540 juta dolar AS.
Dylan Tey, Chief Financial Officer J&T Express, mengatakan pada semester pertama 2024, peningkatan pendapatan J&T didorong oleh pertumbuhan layanan pengiriman ekspres di 13 negara. Dengan bisnis di China yang meraih profitabilitas untuk pertama kalinya, EBIT yang disesuaikan Perusahaan berbalik positif untuk pertama kali.
"Kami mempertahankan profitabilitas yang sehat dan berkelanjutan di Asia Tenggara. Di daftar New Markets, kami mencatat peningkatan pendapatan yang signifikan dan pengurangan kerugian EBIT, terutama didorong oleh pertumbuhan volume paket yang kuat, serta penyempurnaan manajemen dan optimalisasi operasional yang berkelanjutan," katanya melalui keterangan pers, Kamis (22/8/2024).
Pada H1 2024, seluruh metrik laba J&T Express berubah menjadi positif. J&T Express melaporkan laba bersih sebesar 31,026 juta dolar AS, suatu perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan kerugian sebesar 670 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih yang disesuaikan mencapai 63,248 juta dolar AS, dibandingkan dengan kerugian sebesar 260 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.
EBITDA yang disesuaikan melonjak sebesar 795,6 persen menjadi 350 juta dolar AS. EBIT yang disesuaikan juga berbalik positif dan mencapai 120 juta dolar AS, menegaskan tingkat profitabilitas yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam periode yang sama, total volume paket J&T meningkat sebesar 38,3 persen yoy menjadi 11,01 miliar. Skala bisnis di seluruh wilayah operasional terus berkembang, dengan volume paket yang secara konsisten mencapai pertumbuhan dua digit.
Di Asia Tenggara (SEA), volume paket meningkat sebesar 42 persen yoy menjadi 2,04 miliar, meningkatkan pangsa pasar menjadi 27,4 persen.
Di China, volume paket tumbuh sebesar 37 persen menjadi 8,84 miliar. Di pasar baru seperti Arab Saudi dan Meksiko, volume paket melonjak sekitar 64 persen menjadi 140 juta.