Jumat 02 Aug 2024 01:36 WIB

Tanpa Abaikan Prinsip Kehati-hatian, Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh Pesat

Perseroaan membukukan laba bersih yang positif sebesar Rp 338,53 miliar.

Kredit dan pembiayaan segmen UMKM Bank DKI tumbuh signifikan pada kuartal II 2024.
Foto: .
Kredit dan pembiayaan segmen UMKM Bank DKI tumbuh signifikan pada kuartal II 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kredit dan pembiayaan segmen UMKM Bank DKI tumbuh signifikan pada kuartal II 2024. Dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, kredit segmen ini meningkat 22,7 persen dari Rp 4,41 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp 5,41 triliun.

Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif menjadi sebesar 10,11 persen dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI periode Juni 2024 yang tercatat sebesar Rp 53,56 triliun.

Baca Juga

"Perseroan memprioritaskan pada penyaluran kredit secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Pengaturan portofolio kredit yang berorientasi pada segmen UMKM, dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal," ujar Agus, Kamis (1/8/2024).

"Menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, Bank DKI terus berupaya mengadaptasikan strategi serta mencari peluang baru utamanya pada sektor yang stabil dan potensial untuk meningkatkan nilai secara jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata dia menambahkan.

Sejalan dengan itu, kredit mikro periode Juni 2024 meningkat 27,99 persen menjadi Rp 3,81 triliun dari sebelumnya Rp 2,98 triliun. Adapun kredit ritel meningkat 11,94 persen menjadi Rp 1,60 triliun dari sebelumnya Rp 1,43 triliun.

Secara keseluruhan penyaluran kredit dan pembiayaan Bank DKI per Juni 2024 mencapai Rp 53,56 triliun meningkat 6,88 persen dari periode sebelumnya yang tercatat Rp 50,11 triliun. Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto menjelaskan, pendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2024 tumbuh 4,95 persen menjadi R p2,77 triliun, dari Rp 2,64 triliun.

Namun di sisi lain seiring tren peningkatan suku bunga perbankan, beban bunga perseroan juga mengalami peningkatan 11,53 persen menjadi Rp 1,43 triliun dari Rp 1,29 triliun. “Tren kenaikan suku bunga, diantisipasi oleh Bank DKI dengan strategi manajemen likuiditas di antaranya menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi biaya dana,” kata Romy menjelaskan.

"Konsistensi pada prospek usaha melalui ekspasi bisnis mendorong perseroaan membukukan laba bersih yang positif sebesar Rp 338,53 miliar," ucap dia mengungkapkan.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan perseroan senantiasa mendukung sektor UMKM termasuk sebagai bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, Bank DKI menyediakan kemudahan akses atas pilihan produk dan layanan bagi pelaku UMKM dalam mendorong peningkatan skala bisnis melalui kredit dan pembiayaan kepemilikan tempat usaha di pasar-pasar kelolaan pemerintah daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement