Selasa 16 Sep 2025 20:31 WIB

UMKM Jateng Serap KUR Rp30,48 Triliun, Terbesar di Indonesia

Ekonomi Jawa Tengah ditopang sektor pertanian dan industri pengolahan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Penari berpose dengan payung tradisional pada Festival Payung Indonesia 2025 bertajuk Catra Panji di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, Ahad (7/9/2025). Festival payung yang melibatkan seniman, kreator, pelaku UMKM, dan artisan payung se-Indonesia itu diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan hingga 27.000 orang dengan target perputaran uang mencapai Rp1 miliar.
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Penari berpose dengan payung tradisional pada Festival Payung Indonesia 2025 bertajuk Catra Panji di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, Ahad (7/9/2025). Festival payung yang melibatkan seniman, kreator, pelaku UMKM, dan artisan payung se-Indonesia itu diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan hingga 27.000 orang dengan target perputaran uang mencapai Rp1 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jawa Tengah mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar di Indonesia sepanjang Januari–Agustus 2025. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp30,48 triliun dengan penerima lebih dari 590 ribu debitur.

Secara nasional, realisasi KUR hingga 31 Agustus 2025 menembus Rp180,01 triliun atau 62,62 persen dari target Rp287,47 triliun tahun ini. Jumlah debitur tercatat 3,07 juta orang. Capaian tersebut menegaskan posisi Jawa Tengah sebagai motor penyaluran KUR nasional.

Baca Juga

Kredit produktif ini ikut menopang pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai 5,28 persen (yoy) pada triwulan II 2025. Angka itu lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,12 persen. Dengan kontribusi 8,25 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, Jawa Tengah menegaskan diri sebagai episentrum perekonomian daerah.

Ekonomi Jawa Tengah ditopang sektor pertanian dan industri pengolahan. Produksi padi tahun ini diperkirakan 8,6 juta ton, menempatkan Jawa Tengah sebagai penghasil padi terbesar ketiga nasional. Industri pengolahan menyumbang 33,34 persen terhadap PDRB daerah.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menegaskan pemerintah akan terus memperkuat akses pembiayaan produktif.

“Kolaborasi yang terpadu antar-stakeholder menjadi kunci agar Kredit Alsintan dan KIPK benar-benar mampu mendukung produktivitas, meningkatkan daya saing, dan memperkuat struktur perekonomian nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian, Selasa (16/9/2025).

Dengan penyaluran KUR Rp30,48 triliun yang menyentuh ratusan ribu pelaku usaha, Jawa Tengah membuktikan perannya sebagai motor UMKM nasional. Dukungan ini bukan hanya menjaga ketahanan pangan dan daya saing industri padat karya, tetapi juga memperluas lapangan kerja serta memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement