Rabu 29 May 2024 19:36 WIB

Fokus UMKM dan Ultra Mikro, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Sebanyak 33 analis kompak merekomendasikan Beli untuk saham BBRI.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbesar Indonesia.
Foto: BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbesar Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbesar Indonesia.

Pencapaian positif tersebut tercermin dari pencapaian pertumbuhan kredit perseroan dengan total kredit mencapai Rp 1.308,65 triliun hingga Maret 2024, tumbuh dua digit mencapai 10,89 persen year-on-year. Dari jumlah tersebut, sebesar 83,25 persen di antaranya atau senilai Rp 1.089,41 triliun, disalurkan untuk segmen UMKM termasuk segmen ultra mikro.

Baca Juga

Pencapaian tersebut didukung penuh oleh jaringan cabang yang tersebar luas serta pemberdayaan yang dilakukan, memungkinkan BRI untuk mencetak Return on Equity (ROE) yang attraktif di industri keuangan RI. Hal tersebut diungkapkan oleh Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis, dalam riset terbaru yang diterbitkan.

BBRI secara konsisten menghasilkan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang unggul mencapai rata-rata di atas tujuh persen dalam 10 tahun, mencermati rata-rata industri yang hanya ada di kisaran enam persen bahkan lebih rendah.

“Dengan demikian, kami memproyeksikan ROE akan dipertahankan di atas angka 20 persen, relatif sejalan dengan rata-rata bank-bank besar lainnya,” mengutip paparan Edward Lowis dalam risetnya, Senin (27/5/2024) lalu.

photo
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) fokus pada segmen ultra mikro dan UMKM. - (BRI)

Portofolio Ultra Mikro BRI melalui Pegadaian dan PNM, juga on-track dalam tren pertumbuhan. Di mana segmen kredit ultra mikro ini menyandang margin yang lebih tinggi, juga konsisten memberikan pertumbuhan yang kuat melebihi pertumbuhan kredit bank only.

“Total kontribusi aset anak perusahaan ini telah mencapai hampir 10 persen dari total pada Kuartal I-2024 (dibandingkan enam persen pada 2020), sementara kontribusi laba bersih juga tumbuh menjadi 14 persen dari total (dibandingkan 10 persen pada 2022),” tulisnya.

Ia juga tak menampik di samping keunggulan Bank BRI terdapat sejumlah tantangan dalam mengelola kualitas aset. Dengan itu, Edward Lowis secara konservatif memproyeksikan bank hanya akan memberikan pertumbuhan pendapatan moderat di kisaran lima persen dan 10 persen YoY pada tahun penuh 2024 dan proyeksi di 2025.

Sucor Sekuritas tegas menyatakan posisi dominan BBRI di segmen pinjaman mikro akan terus menghasilkan NIM dan tingkat pertumbuhan yang di atas rata-rata industri dalam jangka menengah, sampai dengan jangka panjang kedepannya.

“Selain itu, kami percaya cakupan kerugian pinjaman yang memadai dan posisi modal yang kuat akan memungkinkan bank untuk mengatasi tantangan dalam jangka pendek,” jelasnya.

Dengan demikian, Analis Sucor Sekuritas merekomendasikan Beli saham BBRI dengan target harga mencapai Rp 6.400 per saham, menyiratkan 2,8x PBV tahun penuh 2024. Target tersebut didukung oleh asumsi tingkat pengembalian ekuitas (Return on Equity/ROE) berkelanjutan mencapai 23 persen dengan biaya ekuitas (Cost of Equity) sebesar 12 persen.

Senada, riset dari Jayden Vantarakis Analis Macquarie yang juga menargetkan harga saham BBRI lebih tinggi, di angka Rp 7.100 per saham. Juga yang terbaru, Victoria Venny Analis MNC Sekuritas memberikan rekomendasi Beli saham Bank BRI dengan target Rp 6.300 per saham.

Adapun konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp 6.175 persen saham dalam 12 bulan ke depan. Sebanyak 33 analis kompak merekomendasikan Beli untuk saham BBRI, dengan pandangan Bullish.

Sementara itu, pada kesempatan terpisah Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R K, menyampaikan fokus manajemen adalah memastikan Perusahaan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang, meskipun itu memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek. “Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement