Kamis 16 May 2024 14:59 WIB

Capai Kesepakatan Restrukturisasi, Waskita Pede Genjot Pertumbuhan

Waskita menargetkan proses restrukturisasi keuangan dapat efektif di semester I 2024.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kantor pusat PT Waskita Karya Tbk.
Foto: Dok Setkab
Kantor pusat PT Waskita Karya Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan proses restrukturisasi keuangan dapat efektif di semester I 2024 sebagai upaya untuk meningkatkan performa perusahaan. SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan perseroan saat ini sudah mendapatkan seluruh persetujuan dari 21 perbankan Himbara maupun swasta. 

Untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, lanjut Ermy, Waskita juga telah menerapkan strategi besar seperti tertulis pada Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) 2020-2024 dengan cara melakukan diversifikasi pendapatan, peningkatan efisiensi, pengelolaan pendanaan, peningkatan kapabilitas internal, dan pengendalian risiko usaha. 

Baca Juga

Ermy menjelaskan, perseroan saat ini tengah fokus melakukan komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk meraih persetujuan skema restrukturisasi dari para pemegang obligasi maupun perbankan. 

"Seluruh perbankan Himbara dan swasta secara prinsip telah menyetujui skema restrukturisasi," ujar Ermy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Selain itu, perseroan juga telah mendapat persetujuan atas 3 seri Obligasi Non-Penjaminan. Berkat hal itu, Ermy menyampaikan, PEFINDO menaikkan peringkat obligasi Waskita dari posisi idD menjadi idB. 

"Hal ini menjadi pendorong optimisme perseroan untuk dapat memulihkan kinerja perusahaan," sambung Ermy. 

Ermy menyampaikan Waskita telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan tata kelola dan performa perusahaan melalui delapan stream penyehatan keuangan, salah satunya dengan menerapkan code of conduct terkait pelarangan pegawai dan pengurus sebagai mitra bisnis didukung dengan whistleblowing system untuk mendeteksi pelanggaran lebih awal. Selain itu, perseroan juga melakukan sentralisasi procurement, engineering dan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan, serta melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi untuk mendukung konsep lean office.

"Selain dari sisi manajerial bisnis, pengelolaan SDM yang baik juga diharapkan dapat membantu transformasi bisnis yang dilakukan Waskita Karya," ucap Ermy. 

Selama lebih dari 63 tahun beroperasi, Ermy menyampaikan, Waskita telah memberikan kontribusi positif terhadap infrastruktur di Indonesia. Ermy menyebut Waskita tengah membangun hampir 100 proyek on-going dan telah memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat melalui pembangunan jalan tol, realti, dan infrastruktur nonjalan tol, seperti bendungan, pembangkit listrik, hingga pipanisasi. 

Ermy mencontohkan sejumlah proyek besar Waskita seperti Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Bendungan Tapin, Bendungan Raknamo. Waskita, sambung Ermy, juga turut berkontribusi melalui 12 proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp 13,6 triliun dan untuk porsi Waskita sendiri sebesar Rp 7,5 triliun.

"Perseroan juga menargetkan untuk menyelesaikan tujuh proyek IKN pada semester I 2024," lanjut Ermy. 

Ermy memerinci tujuh proyek IKN tersebut meliputi proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 dan Multi-Utility Tunnel-01 (MUT) atau terowongan multi utilitas yang berada di bawah tanah yang telah selesai pekerjaanya pada Mei 2024, proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A, Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung, Kementerian Koordinator 4, Kementerian Koordinator 3 dan IPAL 123 IKN yang akan selesai pada semester I 2024.

Selain itu, Ermy menyampaikan Waskita berkomitmen mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Salah satunya melalui penerapan sejumlah inovasi seperti meningkatkan perolehan Nilai Kontrak Baru melalui penguatan pasar eksternal dan didukung investasi dari anak perusahaan.

Tahun ini, sambung Ermy, perseroan juga mengimplementasikan Co-Creation Construction dalam pendekatan kolaboratif antarpemangku kepentingan yang terlibat dalam proses konstruksi. Ermy optimistis dengan pertumbuhan perusahaan seiring meningkatnya kebutuhan infrastruktur di Indonesia.

"Dengan rekam jejak yang kuat, lini usaha yang saling mendukung, dan keterlibatan pada pertumbuhan infrastruktur, Waskita Karya berkomitmen secara berkelanjutan melakukan bisnis yang lebih baik guna menjadi perusahaan penyedia jasa konstruksi terkemuka di Indonesia," kata Erny. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement